Bunga di Finsbury Park Usai Insiden Masjid London

Jakarta, CNN Indonesia -- Warga London meletakkan karangan bunga dan poster bertuliskan ucapan duka serta semangat persatuan di Finsbury Park, usai insiden van yang menabraki umat Muslim usai mereka menunaikan salat Tarawih, pada Senin (19/6) lepas tengah malam.

Insiden itu merupakan serangan ke-empat yang terjadi di ibukota Inggris itu dalam empat bulan terakhir.

Sebanyak 10 orang terluka dalam insiden itu, dua diantaranya, kini berada dalam kondisi serius. Adapun insiden itu juga menewaskan satu orang lainnya.

Sekitar 100 warga London menunjukkan simpati mereka dengan meletakkan karangan bunga di dekat lokasi kejadian. Beberapa diantara mereka membawa spanduk dan poster bertuliskan “United Against All Terror”.

Pengurus Masjid Finsbury Park Mohammed Kozbar mengatakan serangan tersebut sebagai “aksi pengecut”.

“Komunitas kami masih syok dengan serangan ini, kami meminta mereka untuk terus waspada,” kata dia.

Sementara Wali Kota London Sadiq Khan meminta warga terus kuat dan bersatu melawan teroris.

“Salah satu hal yang diinginkan teroris adalah menanamkan ideologi yang akan memecah belah komunitas kita. Itu tidak akan kita biarkan terjadi,” ujar Khan, saat berbicara di Muslim Welfare House, usai salat berjamaah, pada Senin malam.

Pelaku serangan, pria berusia 47 tahun bernama Darren Osborne, diketahui sebagai ayah empat anak yang tinggal di Cardiff. Dia kini ditahan dengan dakwaan “komisi, persiapan atau dorongan terorisme termasuk pembunuhan dan percobaan pembunuhan”.

Sementara Menteri Keamanan Inggris mengatakan pada BBC Radio bahwa Osborne tidak berada dalam daftar ‘teroris potensial’.

Kepala Polisi London Cressida Dick mengatakan insiden tersebut sebagai “serangan pada muslim” dan berjanji bahwa polisi akan memperketat penjagaan di masjid-masjid, selama bulan Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri.

Saksi mata Abdiqadir Warra mengatakan pada AFP bahwa van yang dikendarai Osborne dengan sengaja mengarah pada umat Muslim yang baru saja keluar dari masjid. Beberapa korban bahkan ikut terseret kendaraan tersebut.

“Dia berteriak ‘saya ingin membunuh semua Muslim,” kata saksi mata lainnya Khalid Amin, kepada BBC.

Perancis, Jerman dan Mesir mengecam insiden itu. Bahkan institusi pendidikan Mesir Al Azhar menyebut serangan tersebut sebagai ‘dosa’.

“Al-Azhar menegaskan kembali penolakan atas aksi teror, rasis dan berdosa dan meminta negara Barat melakukan upaya pencegahan guna membatasi fenomena Islamofobia,” sebut Al-Azhar dalam sebuah pernyataan.

(les)

Let's block ads! (Why?)