"Pasukan kami menyerbu dari timur dan utara dan kami sudah mengepung tiga jembatan," ujar salah satu komandan tentara Filipina, Christopher Tampus, sebagaimana dikutip Reuters.
Kini, kata Tampus, militan Maute hanya menguasai sekitar 1 kilometer persegi daerah di Marawi. Sisa pasukan Maute pun kini diperkirakan sudah menurun drastis, hingga hanya sekitar 100 orang.
Militer Filipina menganggap perkembangan ini sebagai satu kemenangan. Namun, negara tetangga seperti Malaysia justru khawatir para militan yang mulai terdesak akan kabur ke wilayah mereka.
Namun, militer Filipina akan berusaha untuk memberangus kelompok Maute sebelum perayaan Idul Fitri. Mereka optimistis, terutama setelah mengetahui strategi tempur Maute.
Para militan itu masih menggunakan strategi klasik, menembak dan melemparkan bom tangan dari dalam sekolah atau masjid.
Mereka juga kerap memaksa warga sipil berjaga di ruas-ruas jalan untuk menjadi tameng manusia jika militer datang.
Bentrokan ini bermula ketika militer Filipina melancarkan operasi penangkapan pemimpin kelompok militan Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon.
Tak berapa lama setelah bentrokan pecah, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, langsung mendeklarasikan darurat militer. (has)
Baca Kelanjutan Filipina Klaim Kepung Militan di Marawi : http://ift.tt/2twHdAaBagikan Berita Ini
0 Response to "Filipina Klaim Kepung Militan di Marawi"
Post a Comment