Hindari Pajak, Qatar Disebut Terlibat Pencucian Uang di Irak

Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah informan dari Irak mengungkapkan bahwa Qatar terlibat pencucian uang di negara tersebut.

Sumber itu menyebutkan, pemerintahan Emir Tamim bin Hamad Al Thani terlibat aktivitas pencucian uang melalui sebuah perusahaan telekomunikasi yang dibantu sejumlah politikus Irak dan politikus kaum Kurdi.

Sekitar 65 persen saham perusahaan itu disebut milik pemerintah Qatar. Diberitakan Al Arabiya, Rabu (21/6), sumber tersebut mengatakan, tujuan pencucian uang ini adalah untuk menghindari pajak.

Otoritas Irak dikabarkan menyimpan dana pencucian uang itu di sejumlah bank di negaranya sampai pajaknya dibayarkan.

Sumber itu juga menuturkan, Qatar telah mencoba menggunakan mediator atau pihak ketiga untuk mengaktifkan peran perusahaan tersebut demi menghindari kewajiban pajak.

Meski begitu, belum ada komentar resmi dari Doha maupun Baghdad perihal laporan ini.

Kabar ini mencuat di tengah pengucilan Qatar oleh sejumlah negara di Teluk Arab seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain yang masih berlangsung sejak awal bulan ini.

Pada 5 Juni lalu, ketiga negara memutus hubungan diplomatik dan segala akses perhubungan dengan Qatar, menduing Doha telah mengancam keamanan kawasan lantaran diduga mendukung Iran dan terorisme seperti Al Qaidah, Ikhwanul Muslimin, hingga ISIS.

Klaim tersebut dibantah keras oleh Qatar yang menyebut negaranya justru menjadi yang terdepan dalam masalah memerangi terorisme jika dibandingkan dengan negara lainnya di kawasan.

Negara itu juga dikenal sering memberikan suaka pada sejumlah intelektual dan tokoh kelompok Islam, seperti Ikhwanul Muslimin, yang dianggap sejumlah rezim monarki di kawasan sebagai musuh politik, bahkan teroris di negaranya.

Sikap independen ini, menurut sejumlah negara seperti Saudi dan Mesir, bisa menjadi ancaman bagi pengaruh rezimnya di kawasan.

Meski dikucilkan, Qatar menyatakan bersedia mendengarkan kekhawatiran Saudi Cs soal negaranya.

Walaupun begitu, Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani menegaskan, negaranya tak mau bernegosiasi mengenai penyelesaian kemelut ini sebelum negara-negara Teluk yang bersengketa mau mencabut boikot perdagangan dan perhubungan dengan Doha.

(les)

Let's block ads! (Why?)