Kabar ini mulai terendus media pada akhir Mei lalu, ketika Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, dilaporkan menolak permintaan departemen hubungan keagamaan dan global untuk mengadakan perayaan Ramadan tahunan.
Sebagai pengganti iftar tahunan, Trump hanya merilis pernyataan resmi yang menjadi sarana untuk mengucapkan selamat Lebaran kepada warga Muslim di AS.
"Atas nama rakyat Amerika, Melania [istri Trump] mengirimkan salam hangat kepada semua umat Muslim yang sedang merayakan Idulfitri," kata Trump dalam pernyataan tersebut.
Sebagaimana dilansir The Independent, tradisi ini pertama kali diadakan pada 1996 atas prakarsa Hillary Clinton yang kala itu masih menjadi ibu negara, mendampingi suaminya, Bill Clinton.
Sejak saat itu, Gedung Putih selalu mengadakan iftar tahunan dengan tamu undangan dari berbagai kalangan, termasuk mulai dari anggota Kongres, diplomat, hingga tokoh Muslim.
Iftar ini dianggap sebagai simbol persaudaraan dengan umat Muslim di AS. Dalam setiap kata sambutannya, presiden AS pun biasanya menyampaikan pesan yang merangkul umat Muslim.
Pernyataan serupa juga terlontar dari mulut George Bush ketika mengadakan iftar tahunan setelah tragedi 9/11. Saat itu, ia berkata bahwa AS "berperang melawan terorisme, bukan Islam." (has)
Baca Kelanjutan Tak Gelar Iftar Tahunan, Trump Akhiri Tradisi selama 20 Tahun : http://ift.tt/2tbf0BWBagikan Berita Ini
0 Response to "Tak Gelar Iftar Tahunan, Trump Akhiri Tradisi selama 20 Tahun"
Post a Comment