Reuters & AFP , CNN Indonesia
Jumat, 07/07/2017 13:02 WIB
Artikel belum tersedia
Aksi demonstrasi ricuh di Hamburg, Jerman, tempat gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 berlangsung pada Kamis (6/7) malam. Para demonstran yang terdiri dari aktivis antikapitalis melempari polisi dengan batu dan botol. (REUTERS/Kai Pfaffenbach) 
Demo 12 ribu orang yang mestinya berjalan damai itu berubah ricuh dan polisi menggunakan semprotan air dan gas air mata untuk membubarkannya. (REUTERS/Fabrizio Bensch) 
Kepolisian Hamburg mengungkapkan setidaknya 76 polisi terluka karena ricuh antara demonstran dan kepolisian tersebut. (REUTERS/Pawel Kopczynski) 
Pihak kepolisian sebenarnya sudah menggunakan pelantang suara mengimbau demonstran untuk menyingkirkan masker mereka, tapi diabaikan. (REUTERS/Kai Pfaffenbach) 
Aksi demosntrasi yang mengusung slogan "Welcome to Hell" atau 'Selamat Datang di Neraka' itu selesai akan tetapi ribuan orang masih enggan meninggalkan tempat meski malam sudah larut. (REUTERS/Kai Pfaffenbach) 
Diperkirakan akan ada total 100.000 demonstran yang akan melakukan aksinya sebelum dan selama perhelatan G20 berlangsung di Hamburg, pada Jumat-Sabtu (7-8).(REUTERS/Kai Pfaffenbach) 
Agenda pertemuan besar seperti G20 biasanya digelar di kota kecil, tapi Jerman memutuskan menggelarnya di kota besar seperti Hamburg karena pertimbangan logistik dengan tempat perhelatan dan akomodasi di sekitarnya. (REUTERS/Kai Pfaffenbach) 
Di Hamburg, dikabarkan ada 30 demonstrasi yang akan digelar, yang diusung oleh organisasi aktivis peduli lingkungan, serikat pekerja, mahasiswa dan kelompok gereja.(REUTERS/Kai Pfaffenbach) 
Pengusung aksi 'Welcome to Hell', Andreas Blechsmidt, mengatakan, moto mereka adalah menyampaikan pesan perlawanan. Mereka juga menganggap kebijakan G20 lah yang bertanggung jawab akan kondisi 'neraka' saat ini seperti kelaparan, perang dan bencana alam akibat perubahan iklim. (REUTERS/Fabrizio Bensch) 
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Memantik Ricuh di Panggung G20"
Post a Comment