“Kerja sama Rusia-Indonesia sangat positif. Tidak hanya isu ekonomi dan politik, saya bersama Retno juga mendiskusikan kesamaan pandangan kami berdua mengenai isu-isu regional yang menjadi perhatian kedua negara, seperti terorisme dan situasi di Semenanjung Korea,” kata Lavrov.
Menurut Lavrov, Rusia dan Indonesia sepakat mengedepankan hukum internasional dalam mengatasi masalah tersebut.
“RI-Rusia akan menekankan pada seluruh pihak untuk mengedepankan hukum internasional dan mendasari seluruh tindakan/keputusan dengan konsensus serta prinsip non-intervensi,” kata Lavrov.
Hal serupa diucapkan Retno. Diplomat Tertinggi RI itu menyebutkan Indonesia terus mendorong negara-negara terkait khususnya Korea Utara mematuhi resolusi PBB yang selama ini telah dikeluarkan terkait ambisi rudal dan nuklirnya.
Kedua menlu itu, sebelumnya sudah membahas isu tersebut dalam pertemuan ASEAN Regional Forum di Manila, pekan lalu. Pertemuan yang lebih pribadi ini, menjadi bentuk penegasan komitmen kedua negara.
“Dalam pertemuan tadi kita berdua menekankan kembali pentingnya prinsip-prinsip yang disepakati soal situasi di Semenanjung Korea dalam pertemuan ASEAN kemarin,” paparnya.
Sebelumnya, dalam ASEAN Regional Forum, para menteri luar negeri negara ASEAN mendesak agar Korea Utara mematuhi resolusi PBB terkait ambisi rudal dan nuklirnya.
Namun, perwakilan dari Korut sendiri menyebut bahwa ASEAN secara moral tak pantas membicarakan isu nuklir di Semenanjung Korea.
Menlu Korut, Ri Yong-ho menyebut, situasi di Semenanjung Korea memanas karena kebijakan pengasingan dan ancaman nuklir AS terhadap Korut.
(les)
Baca Kelanjutan Bahas Korut, Rusia-Indonesia Akan Ikuti Hukum Internasional : http://ift.tt/2vj8VneBagikan Berita Ini
0 Response to "Bahas Korut, Rusia-Indonesia Akan Ikuti Hukum Internasional"
Post a Comment