Lee terus membantah segala tuduhan yang dilayangkan jaksa penuntut kepadanya dalam sidang di pengadilan distrik kota Seoul, Senin (7/8).
"Saya tidak pernah menyuap siapa pun, termasuk presiden, untuk keuntungan perusahaan maupun pribadi saya. Saya sangat menyesal karena telah membuat kekecewaan yang sangat besar. Saya minta maaf," ucap Lee dengan suara bergetar sambil menahan tangis di depan hakim.
Lee terancam menghadapi hukuman penjara paling lama bagi seorang konglomerat Korsel, jika pengadilan memvonis dirinya bersalah pada 25 Agustus mendatang.
Lee dituding menyuap Park dan sejumlah orang terdekat sang presiden demi memuluskan merger dua perusahaannya.
Dia juga dituduh membuat janji palsu di hadapan parlemen terkait skandal korupsi pemerintahan Park beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, Lee juga diduga menyembunyikan sejumlah aset kekayaan ke luar negeri untuk menutupi tindakan kriminalnya.
Jaksa penuntut mengatakan Lee kedapatan memberi sejumlah dana yang diduga bernilai jutaan dolar AS kepada sejumlah orang terdekat Park, termasuk kerabat dekat sang presiden, Choi Soon-sil, tokoh kunci dalam pusaran skandal korupsi ini.Lee dituding mensponsori biaya sekola berkuda anak perempuan Choi yang tinggal di Eropa. Sebagai gantinya, Choi diminta memengaruhi Park untuk memuluskan merger dua perusahaan Lee.
"Lee adalah penerima terbesar dari keuntungan suap ini. Dia telah menyalahkan pihak lain dalam kasus ini," kata jaksa Park Young-soo seperti dikutip Reuters.
Atas dugaan perbuatan itu, salah satu konglomerat terbesar di Asia ini telah mendekam di penjara sejak Februari lalu.
Sementara itu, Samsung Electronics hingga kini enggan mengomentari tuntutan jaksa terhadap bosnya tersebut. Sejak kasus ini menyeret Lee ke penjara, saham perusahaan teknologi dan informasi itu terus menurun.Terhitung Senin ini, saham Samsung turun sebesar 0,3 persen.
(aal)
Baca Kelanjutan Bos Samsung Menahan Tangis Dituntut 12 Tahun Penjara : http://ift.tt/2vHmcqXBagikan Berita Ini
0 Response to "Bos Samsung Menahan Tangis Dituntut 12 Tahun Penjara"
Post a Comment