"Tugas kalian termasuk menangani penolakan dari orang yang akan kalian tahan. Jika ia menolak, dan secara kasar, kalian bebas untuk membunuh para idiot tersebut. Itu adalah perintah saya," ujar Duterte, sebagaimana dikutip Reuters.
Namun kemudian, Duterte menekankan bahwa "pembunuhan dan pembantaian dan pembunuhan di luar hukum" merupakan hal terlarang dan kepolisian harus mematuhi hukum saat bertugas.
Duterte sendiri selama ini dikecam oleh berbagai pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, karena dianggap melegitimasi pembunuhan di luar hukum dalam menjalankan operasi anti-narkoba di Filipina.
Tak hanya terduga pengedar narkoba, warga sipil tidak bersalah pun dilaporkan kerap menjadi korban, termasuk seorang anak sekolah berusia 17 tahun, Kian Loyd delos Santos.
Bocah nahas itu dikabarkan diseret oleh seorang polisi berpakaian preman ke satu daerah gelap penuh sampai di utara Manila. Ia kemudian ditembak mati di samping kandang babi.
Kepolisian mengatakan, insiden ini merupakan bagian dari upaya pertahanan diri aparat karena Delos Santos melepaskan tembakan ke arah mereka.
Insiden ini pun menjadi sorotan luas di Filipina. Lebih dari 1.000 orang menghadiri upacara pemakaman Delos Santos yang dilanjutkan dengan aksi unjuk rasa besar-besaran pada Sabtu lalu. </span> (has)
Baca Kelanjutan Duterte Izinkan Polisi Bunuh Orang 'Idiot' yang Menolak Dibui : http://ift.tt/2vvDO5rBagikan Berita Ini
0 Response to "Duterte Izinkan Polisi Bunuh Orang 'Idiot' yang Menolak Dibui"
Post a Comment