Kepala Kepolisian Filipina, Ronald dela Rosa, mengonfirmasi kabar ini dan mengatakan bahwa mantan personel jajarannya itu sempat ditugaskan di Antipolo sebelum keluar pada 2014.
Dela Rosa mengatakan bahwa sejak saat itu, kepolisian tidak lagi mengetahui keberadaan pria yang tak diungkap identitasnya itu.
"Kami tidak bisa memantau orang ini, tapi informasi terakhir yang kami ketahui adalah sebelum dia absen tanpa pemberitahuan, ia kembali pindah agama menjadi Islam," tutur Dela Rosa.Ia juga mengatakan, kepolisian juga belum dapat mengonfirmasi kartu identitas itu benar masih dipegang oleh sang mantan personel atau sudah berpindah tangan.
"Kami belum bisa mengonfirmasi. Dia bisa saja sudah memberikannya ke orang lain dan ditemukan di mana pun. Kami tidak bisa bilang dia ada di sana kecuali kami menahannya di lokasi kejadian," kata Dela Rosa kepada Inquirer.
Namun sebelumnya, sejumlah pejabat kepolisian lokal sendiri pernah mengakui bahwa pria itu kemungkinan sudah bergabung dengan kelompok militan Maute, yang berafiliasi dengan ISIS.
Nama kelompok militan Maute sendiri mulai menjadi perhatian publik sejak terlibat dalam bentrokan dengan militer Filipina pada dua bulan lalu.
Bentrokan itu pertama kali pecah ketika militer Filipina sedang berupaya menangkap Isnilon Hapilon, sosok yang disebut-sebut sebagai pemimpin ISIS di Asia Tenggara.
Sejak meletup pada dua bulan lalu, bentrokan ini sudah merenggut ratusan jiwa, termasuk 528 teroris, 122 personel militer, serta 45 warga sipil. </span> (has)
Baca Kelanjutan Kartu Identitas Eks Polisi Ditemukan di Markas Militan Marawi : http://ift.tt/2wCrrovBagikan Berita Ini
0 Response to "Kartu Identitas Eks Polisi Ditemukan di Markas Militan Marawi"
Post a Comment