Duta besar RI untuk AS, Budi Bowoleksono, mengatakan kedutaannya mengetahui kabar meninggalnya Johannes dari sejumlah media dan berita yang beredar di Jakarta. Untuk itu, pihaknya masih harus memeriksa kebenaran berita ini kepada otoritas AS.
“Kami sedang memastikan kebenaran berita tersebut dari berbagai pihak yang kami hubungi. Setelah ada perkembangan akan diinformasikan lagi,” tutur Budi saat dikonfirmasi, Jumat (11/8).
Di tempat terpisah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui juru bicaranya telah membenarkan meninggalnya Johannes, namun belum menjelaskan lebih rinci penyebab kematiannya.
Johannes Marlim adalah pemasok alat pengenal sidik jari atau automated fingerprint identification system (AFIS) ke konsorsium penggarap proyek e-KTP.
Dari tangan Johannes yang juga Direktur Biomort Lone LLC, penyidik KPK banyak mendapatkan bukti rekaman serta aliran uang e-KTP ke DPR dan pejabat Kemendagri, dari awal proyek itu.
(les)
Baca Kelanjutan KBRI Washington Belum Bisa Konfirmasi Kematian Marliem : http://ift.tt/2vsWROtBagikan Berita Ini
0 Response to "KBRI Washington Belum Bisa Konfirmasi Kematian Marliem"
Post a Comment