Perangi ISIS, Duterte Minta 20 Ribu Tentara Tambahan

Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta dana kepada Kongres untuk merekrut 20 ribu tentara baru guna memerangi ISIS di wilayah Mindanao.

Permintaan itu diajukan Duterte dalam pertemuan darurat dengan sejumlah anggota legislatif, Selasa (1/8). Di situ, Duterte memaparkan laporan intelijen terbaru tentang rencana militan menyerang tiga kota di Mindanao.

"Dia ingin menyampaikan kepada kami bahwa dia membutuhkan 20 ribu lebih tentara untuk seluruh Angkatan Bersenjata Filipina," kata pemimpin mayoritas Senat Vicente Sotto, dikutip Reuters.

"Dia ingin memastikan bahwa dalam masa jabatannya, dia akan bisa menyelesaikan masalah perdamaian dan ketertiban."

Tiga senator lainnya mengatakan bahwa Duterte sangat serius mengenai skala ancaman keamanan dan meminta Kongres mendukung rencananya meningkatkan kemampuan peralatan dan intelijen militer.

Meskipun begitu, para anggota senat itu menolak mengatakan tiga kota yang jadi target militan ISIS.

Di sisi lain, pasukan keamanan Filipina masih terus berjuang membungkam kelompok Maute yang pro-ISIS di Marawi. Pertempuran yang telah berlangsung lebih dari dua bulan itu menghancurleburkan Marawi dan membuat ratusan ribu penduduknya terpaksa mengungsi.

Lebih dari 600 pemberontak dan tentara tewas dalam bentrokan tersebut, termasuk juga 45 warga sipil.

Sementara, bulan lalu, Duterte menyampaikan permintaan anggaran sebesar 3,76 triliun peso kepada Kongres, termasuk 145 miliar peso untuk pertahanan.

"Kami bersedia membantu," kata Senator Panfilo Lacson, menambahkan bahwa tentara-tentara itu sangat lelah setelah dua bulan berjuang di Marawi.

"Kita membutuhkan tenaga baru, jadi di lembaga legislatif kami dapat membantu dengan mempercepat pengesahan anggaran untuk meningkatkan pasukan."

Dia mengatakan Presiden juga meminta peningkatan jumlah anggota kepolisian sebanyak 10 ribu orang, merekrut lebih banyak untuk ditempatkan dalam pasukan guna membantu militer memerangi pemberontak.

Sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte juga meminta Kongres untuk memperpanjang status darurat militer di Mindanao hingga akhir tahun ini guna menuntaskan pemberontakan ISIS di Marawi.

(les)

Let's block ads! (Why?)