"Mudah-mudahan Kamis, paling lambat Jumat pagi, bantuan ini akan tiba di Bangladesh," kata Retno di Landasan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/9).
Retno mengatakan segala hal, termasuk perizinan, sudah diselesaikan. Selanjutnya, pemerintah menangani proses pengiriman bantuan hingga peninjauan di lapangan.
Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, pengiriman bantuan kemanusiaan dilakukan dalam beberapa gelombang. Bantuan selanjutnya diperkirakan berangkat pekan depan.
"Ini kondisi tidak normal, emergency (darurat) sehingga sambil jalan sambil menyiapkan, mengurus perizinan, semuanya berjalan bersama," kata Retno.
Karena itu, lama proses pengiriman bantuan ini sangat bergantung pada kondisi di lapangan. Pemerintah hanya bisa berupaya terus agar bantuan sampai kepada pengungsi secepatnya, ujarnya.
Bantuan pertama dikirim melalui empat pesawat Hercules dengan total kemampuan angkut 34 ton. Pesawat dipilih untuk menyingkat waktu pengiriman yang akan lebih lama jika menggunakan kapal kontainer.Pesawat akan mendarat di Chittangong, Bangladesh, karena bantuan tidak mendarat di Cox's Bazaar. Setelah itu, tim baru akan menempuh perjalanan sejauh 170 kilometer ke lokasi kamp pengungsi Rohingya tersebut, di perbatasan Bangladesh dengan Myanmar.
Tunggu Kebutuhan Myanmar
Retno mengatakan pemerintah Indonesia saat ini menunggu daftar kebutuhan Rohingya di Myanmar agar bantuan Indonesia tepat sasaran. "Karena akan sayang memberikan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang diperlukan mereka."
Oleh sebab itu, ia terus berkomunikasi dengan pemerintah Myanmar, baik di pusat maupun di daerah. Apabila daftar kebutuhan telah diberikan, pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Rohingya di Myanmar.
"Bantuan ini untuk semua pengungsi berasal dari Rakhine State," kata Retno menegaskan. </span> (aal)
Baca Kelanjutan Bantuan RI untuk Rohingya Sampai Paling Lambat Jumat : http://ift.tt/2w766HVBagikan Berita Ini
0 Response to "Bantuan RI untuk Rohingya Sampai Paling Lambat Jumat"
Post a Comment