Senat AS: Suu Kyi Cari Bantuan untuk Rohingya

Ketua Mayoritas Senat Amerika Serikat Mitch McConnell telah berbicara dengan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi.

Menurut McConnell, Suu Kyi sedang berupaya mencari bantuan untuk daerah-daerah berpenduduk Muslim Rohingya di Myanmar yang terkena dampak kekerasan.

“(Suu Kyi) sepakat bahwa ada kebutuhan mendesak dan perlu peningkatan akses bagi bantuan kemanusiaan di daerah itu, terutama dari Palang Merah Internasional, dan dia menyampaikan bahwa dirinya sedang mengupayakan itu," kata McConnell di Gedung Senat.

McConnell berasal dari Partai Demokrat. Anggotanya mendominasi jumlah kursi di parlemen dan Senat.

Ia sebelumnya berkali-kali melontarkan kritik terhadap resolusi yang diajukan di Senat AS, yang berisi desakan agar Suu Kyi berbuat lebih untuk penduduk minoritas etnis Rohingya Myanmar.

McConnell selama bertahun-tahun memiliki ikatan dekat dengan Suu Kyi. Ia mengatakan, Suu Kyi menyampaikan kepada dirinya bahwa pelanggaran hak asasi manusia perlu diperhatikan.

Serangan yang dilakukan oleh milisi Rohingya terhadap pos-pos keamanan bulan lalu memicu tentara untuk melancarkan aksinya.

Senat AS: Suu Kyi Cari Bantuan untuk Rohingya

Ketua Mayoritas Senat Amerika Serikat Mitch McConnell. (Reuters/Mitch McConnell)

Operasi militer telah membuat setidaknya 400 orang tewas, lebih dari 6.800 rumah hancur dan sekitar 400.000 warga Muslim Rohingya lari menyelamatkan diri ke Bangladesh.

Suu Kyi menjadi sasaran kritik yang dilontarkan para sosok sesama penerima hadiah Nobel serta para pemimpin agama di seluruh dunia.

Dia dianggap tidak mengecam pelanggaran HAM terhadap warga Rohingya saat militer melancarkan serangan hebat, sebagai balasan atas serangan oleh para warga militan dari kalangan Rohingnya.

Perserikatan Bangsa-bangsa telah meminta bantuan besar-besaran bagi hampir 400.000 warga Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh. Ada kekhawatiran bahwa jumlah itu akan terus meningkat jika Myanmar tidak mengakhiri keadaan, yang disebut para pengecam sebagai "pembersihan etnis".

Let's block ads! (Why?)