Dia kerap berkeliaran di sekitar kasino di Las Vegas yang mewah dengan celana pendek dan sandal jepit. Dia selalu membawa minumannya sendiri ke area judi karena sama sekali tidak mau memberi tip terlalu banyak kepada pelayan.
Begitulah catatan Paddock sekitar empat tahun lalu, atau sebelum dia menembaki kerumunan penonton konser di Las Vegas pada awal Oktober ini. Ulah Paddock itu menewaskan setidaknya 58 orang yang menjadi peristiwa terburuk dalam sejarah Amerika di era modern.
Rincian catatan itu tercantum dalam deposisi pengadilan 97 halaman yang diperoleh secara eksklusif oleh CNN yang dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (10/10). Apa yang tercantum dalam dokumen ini menawarkan rincian terbaru tentang kehidupan Paddock dan kebiasaan-kebiasaannya.
Kesaksian Paddock sebagaimana tercantum dalam dokumen ini memberi sedikit informasi tentang dugaan pemicu dirinya melakukan serangan mematikan minggu lalu. Paddock mengatakan bahwa dia tidak memiliki masalah gangguan mental, tidak pula ada riwayat kecanduan maupun catatan kriminal.
Namun Paddock mengakui, bahwa dia diberi resep Valium untuk mengurangi kecemasannya oleh dokter asal Nevada, Steven P. Winkler. Tidak jelas seberapa sering ia minum obat tersebut. Namun ia masih memiliki 10 atau 15 pil tersisa dalam botol yang berisi 60 pil sebagaimana diresepkan satu tahun setengah lalu. Pun demikian, tidak diketahui kapan terakhir Paddock mengonsumsi obat tersebut.
Yang jelas, kemarahan, agresivitas, dan emosional adalah salah satu kemungkinan efek samping dari mengonsumsi diazepam atau nama lain dari Valium.
The Las Vegas Review-Journal melaporkan bahwa Winkler memberinya resep diazepam pada bulan Juni. Hal itu berdasarkan informasi yang terdapat dalam database pemantauan obat resep Nevada.
Paddock juga menjelaskan perihal hubungannya dengan dokter yang memberinya pil Valium tersebut. "Dia seperti pelayan, saya menyebutnya, saya kira," kata Paddock tentang Winkler. "Itu berarti saya membayar biaya tahunan. Saya punya hubungan yang baik dengannya."
Dalam deposisi tersebut, Paddock mengatakan bahwa dia memiliki lisensi senjata tersembunyi di Texas, tapi selain itu, tidak ada catatan lain soal senjata api terkait dirinya.
Paddock menggambarkan dirinya sebagai batu bergulir yang membagi waktunya di antara California, Nevada, Texas, dan Florida. Dia melakukan perjalanan pada satu titik ke titik lain antara tiga minggu sampai sebulan.
Rumah de facto-nya adalah kasino, karena dia pasti menghabiskan 95 persen waktunya di kamar hotel yang ada di kasino. Kasino sering menyediakan kamar hotel dan fasilitas gratis untuk pejudi besar agar menarik mereka kembali ke kasino.
Di Cosmopolitan, dia mengatakan bahwa dia telah membuka sebotol sake di kamar hotelnya pada malam sebelum kejadian, namun mengaku minum tidak terlalu banyak.
Paddock menjelaskan bahwa segala sesuatu di kamar hotel itu disediakan secara gratis, "jadi, ya, saya akan membuka segala macam hal."
"Dan jika Anda tidak berada di kasino, Anda tidak akan mengerti," tambahnya.
Pada kesaksiannya ini, dia hanya fokus pada penggambaran dirinya sebagai seorang penjudi. Dia juga menggambarkan dirinya sebagai pemain video poker terbesar di dunia.
"Bagaimana saya tahu itu? Karena saya tahu beberapa pemain video poker yang bermain besar, tidak ada yang bermain sebanyak dan selama saya."
Pada puncak permainannya di tahun 2006, dia memberi kesaksian bisa bermain rata-rata 14 jam sehari dan 365 hari setahun.
"Saya akan berjudi sepanjang malam, dan akan tidur di siang hari," ujar Paddock. (osc)
Baca Kelanjutan Catatan Penembak Las Vegas: Si 'Makhluk Malam' yang Hobi Judi : http://ift.tt/2y6ajvqBagikan Berita Ini
0 Response to "Catatan Penembak Las Vegas: Si 'Makhluk Malam' yang Hobi Judi"
Post a Comment