Search

Jurnalis Swedia Dibunuh dan Dimutilasi di Denmark

Jakarta, CNN Indonesia -- Penemuan tubuh tanpa kepala telah menggemparkan Copenhagen pada Agustus lalu. Tubuh itu diduga milik Kim Wall, 30 tahun, seorang jurnalis lepas asal Swedia. Penemuan kepala dan potongan kaki pada Jumat (6/10), menguatkan bukti jurnalis berbakat itu telah dibunuh dan dimutilasi.

Kim Wall dilaporkan hilang pada 11 Agustus, sehari setelah dia terlihat naik kapal selam UC3 Nautilus, sebuah kapal berbobot 40 ton buatan Peter Madsen, 46 tahun, seorang penemu dari Denmark.

Dilaporkan CNN, Wall hendak menulis perjalanan Madsen dalam kapal selam itu. Tapi dia tak kembali. Kekasihnya melapor keesokan harinya, bahwa Wall tak pulang-pulang.

Kapal selam itu ditemukan tenggelam pada 11 Agustus, 15 jam setelah berangkat dari Copenhagen. Madsen diselamatkan dari kapal selam yang tenggelam itu dan dibawa ke pantai. Di sana dia dijemput polisi.

Tak ada jejak jurnalis yang hilang. Kepada polisi, Madsen bersaksi telah menurunkan Wall di darat pada 10 Agustus malam.

Tapi kemudian di sidang praperadilan di pengadilan negeri Copenhagen, bulan lalu, Madsen mengubah ceritanya bahwa telah terjadi sebuah kecelakaan mengerikan dan Madsen mengaku telah mengubur Wall di laut dan Madsen sendiri hendak bunuh diri.

Dalam kesaksiannya, Madsen mengatakan bahwa Wall terbentur pintu besi seberat 70 kg lalu jatuh ke laut. Madsen bercerita, Wall sedang memanjat ke atas sebuah platform sambil memegang pintu. Tapi dia terpeleset dan kehilangan pegangan, dan kemudian kepalanya terbentur. Dia terluka parah dan kemungkinan tewas.

Penemu ini mengatakan dia panik dan sempat hendak bunuh diri sebelum kemudian memutuskan untuk membuang tubuh Wall ke laut dan menenggelamkan kapal selam itu. Dia membantah punya gergaji di kapalnya, ketika Wall menemaninya.

Dalam persidangan, Jaksa Jakob Buch-Jepsen, menyebutkan mengenai penemuan sebuah rekaman video di hard drive yang diduga milik Madsen. Dalam video mengerikan itu terekam seorang wanita disembelih hidup-hidup. Madsen membantah hard drive itu miliknya. Dia juga membantah membunuh Wall. Meski begitu, dia tetap ditahan selama penyelidikan digelar.

Tubuh Wall ditemukan terdampar di sebuah pulau dekat Copenhagen pada 21 Agustus. Penyelidik berhasil mencocokkan tubuh itu dengan temuan bercak darah di kapal selam. Melalui visum ditemukan luka akibat pisau di alat kelamin dan tulang rusuk. Dalam dakwaan, Madsen disebut memutilasi Wall, menusuk badannya dan mengikatkan pipa ke badannya supaya tenggelam di laut.  

Lalu pada Jumat kemarin, ditemukanlah potongan kaki dan kepala Wall tak jauh dari penemuan badan.

“Kami menemukan sebuah tas berisi pakaian Kim Wall, sebuah pisau dan pemberat,” kata Jens Moeller Jensen, pemimpin investigasi kasus itu dari Kepolisian Copenhagen. “Pada siang harinya kami menemukan satu kaki dan kaki lainnya, dan tak lama kemudian kami menemukan sebuah kepala, juga dalam sebuah tas dengan pemberat beberapa potongan logam.”
 
Polisi kemudian melakukan autopsi pada kepala Wall dan menemukan tak ada tanda-tanda fraktur atau kekerasan. Ini kontradiktif dengan keterangan Madsen bahwa Wall tewas karena kepalanya terbentur besi.   
 
Penyelam terus mencari tangan jurnalis itu di perairan Teluk Koege, pada Sabtu (7/10). Polisi juga masih berusaha mencari tahu penyebab kematian Wall. Penyelidik fokus pada area leher dan tenggorokan.
 
Bila Madsen terbukti bersalah dalam pembunuhan Wall, dia akan menghadapi hukuman terendah 5 tahun dan maksimal hukuman seumur hidup. Sidang draperadilan berikutnya akan digelar pada 31 Oktober.

Wall adalah jurnalis lulusan Columbia University dan London School of Economics, sebelumnya bekerja antara Beijing dan New York. Dia adalah penulis berbakat dan tulisannya pernah terbit di The New York Times, Guardian, dan TIME. (ded)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Jurnalis Swedia Dibunuh dan Dimutilasi di Denmark : http://ift.tt/2fUTbhN

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Jurnalis Swedia Dibunuh dan Dimutilasi di Denmark"

Post a Comment

Powered by Blogger.