Seorang petugas Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB), Abdul Jalil, mengatakan kepada AFP bahwa korban tewas itu, "terdiri dari 10 anak-anak, satu perempuan lanjut usia, dan satu pria."
Komandan penjaga perbatasan di daerah tersebut, Alauddin Nayan, kemudian mengatakan bahwa kapal itu tenggelam di dekat Desa Galachar karena kelebihan kapasitas pada Minggu (8/10) malam.
Sementara itu, 13 orang Rohingya, dua di antaranya anak-anak, diselamatkan oleh pihak Jalil saat menyisir muara sungai semalam suntuk.
Kabar ini semakin memicu kekhawatiran masyarakat internasional atas keselamatan para Rohingya yang mencoba kabur dari gelombang kekerasan terbaru di Rakhine sejak 25 Agustus lalu.
Hingga saat ini, sekitar 520 ribu pengungsi memang berhasil mencapai Bangladesh. Namun, sekitar 150 Rohingya juga tewas tenggelam saat berupaya menyeberangi Sungai Naf menggunakan kapal kecil.
Pekan lalu saja, 60 orang dilaporkan tewas, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak yang tidak kuat berenang ke tepi ketika kapal mereka terbalik.
Sementara petugas perbatasan Bangladesh sibuk mengevakuasi para pengungsi, masyarakat internasional terus mendesak Myanmar untuk menyelesaikan akar masalah yang menyebabkan eksodus ini.
Selama ini, Rohingya hidup dalam tekanan dan diskrikiminasi di Myanmar. Meski sudah hidup selama beberapa generasi, mereka tetap tidak diakui sebagai warga negara. (has)
Baca Kelanjutan Kapal Rohingya Terbalik, 12 Orang Tewas : http://ift.tt/2kz2Wr1Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kapal Rohingya Terbalik, 12 Orang Tewas"
Post a Comment