"Itu bukan tidak mungkin, melihat situasi sekarang ini," ujar Francken kepada badan penyiaran VTM, sebagaimana dikutip AFP, Minggu (29/10).
Francken membuka kemungkinan ini setelah Puigdemont dipecat dari jabatannya sebagai Presiden Catalonia karena mendeklarasikan pemisahan diri daerah tersebut dari Spanyol, sesuai dengan hasil referendum.
Tak hanya dipecat, Puigdemont juga terancam diadili atas tuduhan pemberontakan. Terkait kemungkinan tersebut, Francken mengaku tak yakin Spanyol akan memberlakukan sistem peradilan yang baik bagi Puigdemont.
"Melihat tekanan dari Madrid dan ancaman hukuman penjara, pertanyaan besar apakah dia masih memiliki kesempatan berkata jujur di hadapan pengadilan," ujarnya kepada AFP.
Esteban Gonzalez Pons selaku juru bicara partai berkuasa di Spanyol, Partai Populer, mengatakan bahwa komentar Francken itu tidak dapat diterima.
"Itu adalah tuduhan serius terhadap sistem hukum Spanyol yang harus segera dikoreksi. [Francken] melanggar prinsip solidaritas dan kerja sama loyal antara negara anggota Uni Eropa," demikian bunyi pernyataan resmi Pons.
"Saya meminta Theo Francken tidak menyiramkan minyak ke api yang sudah membara," tutur Michel kepada kantor berita Belga.
Sementara itu, Wakil PM Belgia, Alexander De Croo, melontarkan komentar lebih pedas dengan mengatakan bahwa pernyataan Francken tersebut "tidak pintar."
"Komentar seperti ini tidak membantu dan tidak mewakilkan posisi pemerintah. Kita harus menenangkan warga, bukan menyulut emosi mereka," kata De Croo.
Permasalahan ini mulai mengemuka setelah Catalonia menggelar referendum kemerdekaan pada 1 Oktober lalu. Hasil referendum menunjukkan sebagian besar warga Catalonia memilih untuk merdeka dari Spanyol.
Namun, Puigdemont masih sempat menawarkan dialog dengan pemerintah pusat, yang kemudian ditolak mentah-mentah karena referendum itu dianggap tidak sesuai dengan konstitusi.
Setelah diberi waktu oleh Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, untuk membatalkan deklarasi kemerdekaan, Puigdemont tetap teguh pendirian.
Spanyol pun akhirnya mengambil keputusan sesuai dengan Pasal 155 Konstitusi yang memungkinkan perdana menteri mencabut otonomi Catalonia dan mengambil alih daerah tersebut. (has)
Baca Kelanjutan Menteri: Belgia Bisa Beri Suaka Pemimpin Separatis Catalonia : http://ift.tt/2zPCSKTBagikan Berita Ini
0 Response to "Menteri: Belgia Bisa Beri Suaka Pemimpin Separatis Catalonia"
Post a Comment