Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri mengatakan negosiator AS, Joseph Yun, telah berkomunikasi dengan sejumlah perwakilan Korut di Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak ketegangan kedua pihak memanas menyusul uji coba keenam nuklir Korut.
Pejabat itu mengatakan ada beberapa poin yang telah dibicarakan Yun dengan Korut, termasuk mengenai “penghentian uji coba nuklir dan rudal” dan upaya pembebasan warga AS yang menjadi tahanan di negara terisolasi itu.
“[Dialog] itu sama sekali tidak terbatas, baik frekuensi maupun substansinya,” kata pejabat yang tak disebutkan namanya kepada Reuters pada Kamis (2/11).
Meski begitu, hingga kini belum ada tanda-tanda komunikasi tersebut meredakan ketegangan kedua negara yang belakangan semakin panas dengan perang mulut antara Trump dan Kim Jong-un.
Korut terus menjadi bayang-bayang AS karena berkeras mengembangkan program senjata nuklirnya terlepas serangkaian sanksi internasional yang telah dijatuhkan.
Kemungkinan Pyongyang mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu meraih daratan AS pun memicu Trump menerapkan kebijakan “tekanan maksimum” terhadap Korut, termasuk memperkuat sanksi.Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan negaranya menyambut baik dialog AS dan Korut. Sekutu terdekat Pyongyang itu selama ini memang terus menekankan dialog dan diplomasi untuk menyelesaikan krisis di Semenanjung Korea.
[Gambas:Video CNN]
“Kami mendorong Korut dan AS untuk melakukan dialog. Kami berharap masalah ini mampu diselesaikan melalui solusi diplomatik," kata Hua kepada wartawan.
Di sisi lain, saat dialog berjalan, sejumlah anggota Kongres AS dari Partai Demokrat dan Republik juga dilaporkan telah menyetujui paket sanksi baru untuk Korut.
Komisi Perbankan Senat AS dijadwalkan menanggapi proposal undang-undang sanksi tersebut pekan depan.Paket sanksi baru ini dilapokan akan memperkuat dan memperluas sanksi yang sebelumnya sudah dijatuhkan kepada Pyongyang.
Selain untuk rezim Korut, sanksi baru ini juga berlaku pada sejumlah lembaga keuangan asing seperti bank-bank asal China yang kedapatan masih berhubungan bisnis dengan Korut.
“Waktunya telah tiba bagi AS untuk memimpin dan memastikan bahwa semua negara bekerja sama untuk mengisolasi rezim Kim Jong-un sampai negara itu mengubah perilaku berbahayanya,” ucap Ketua Komite Perbankan Senat, Senator Republik, Mike Crapo, melalui sebuah pernyataan.
Selain Crapo, sejauh ini RUU sanksi telah disetujui oleh anggota Senat Sherrod Brown, Pat Toomey, dan anggota Senat dari Partai Demokrat Chris Van Hollen.(aal)
Baca Kelanjutan Ditentang Trump, AS Diam-diam Negosiasi dengan Korut : http://ift.tt/2z9lQZ0Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ditentang Trump, AS Diam-diam Negosiasi dengan Korut"
Post a Comment