Hal itu diungkapkan Sri Paus ketika memimpin misa malam Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Minggu (24/12).
"Kami melihat banyak jejak jutaan orang yang tidak memilih untuk pergi, namun diusir dari tanah mereka, meninggalkan orang-orang yang mereka sayangi," kata Paus.
Paus menyebut banyak para imigran dan penungsi yang terpaksa meninggalkan tanah mereka karena ulah para pemimpin yang sengaja mengorbankan warga yang tak berdaya.
Harapan kedamaian yang diucapkan Paus datang setelah ketegangan baru di kawasan Tepi Barat merebak usai pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember lalu.
Pengakuan Trump tersebut menimbulkan berbagai demonstrasi dan bentrokan di berbagai tempat, termasuk di Bethlehem, kota kelahiran Yesus.
Di Bethlehem, ratusan orang berkumpul di alun-alun pada Minggu (24/12) malam untuk merayakan malam Natal.
Ratusan orang berkumpul untuk menyaksikan parade tahunan yang menuju Gereja Kelahiran yang dibangun di lokasi kepercayaan kelahiran Yesus.
Namun, diberitakan AFP, alun-alun tersebut terasa lebih sepi setelah bentrokan antara demonstran Palestina melawan tentara Israel terjadi selama beberapa pekan terakhir.
Sejak keputusan kontroversial Trump atas Yerusalem, sebanyak 12 orang Palestina telah tewas, termasuk seorang pemuda 19 tahun pada Minggu (24/12). Ia meninggal usai tertembak dalam protes di Gaza, sembilan hari lalu.
Nahil Banura, seorang wanita Kristen dari Beit Sahur yang ikut dalam parade di alun-alun Bethlehem, mengatakan bahwa keputusan Trump telah membuat persiapan Natal menjadi 'menyedihkan'.
"Orang-orang hanya ingin mengutarakan perasaannya [atas keputusan tersebut]" kata Banura.
Pasukan Ditambah
Keputusan Trump atas Yerusalem juga mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan rohani yang akan datang ke kota-kota suci di kawasan tersebut.
Menurut Uskup Agung Yerusalem, Pierbattista Pizzaballa pekan lalu, banyak pengunjung asing telah membatalkan perjalanan Natal mereka setelah pengumuman Trump.
Namun anggapan tersebut dibantah oleh Kementerian Pariwisata Israel yang justru menyebut jumlah peziarah Kristen meningkat 20 persen pada tahun ini.
Juru bicara kepolisian Israel mengatakan unit tambahan pasukan keamanan akan ditempatkan di Yerusalem dan di persimpangan Bethlehem.
"Kami telah memperkuat pasukan kami, dan siap menghadapi skenario apapun," kata Letnan Kolonel Benny Meir kepada AFP. (end)
Baca Kelanjutan Paus Fransiskus Bela Para Pengungsi Saat Misa Malam Natal : http://ift.tt/2zqIcE2Bagikan Berita Ini
0 Response to "Paus Fransiskus Bela Para Pengungsi Saat Misa Malam Natal"
Post a Comment