New York Times melaporkan, Strzok menuliskan pesan kepada pengacara FBI, Lisa Page, bahwa Clinton “harus menang” pemilu karena ada kekhawatiran jika Trump menjadi presiden, pemerintahannya akan melakukan politisasi terhadap FBI.
Pesan ini kemudian diselidiki oleh Inspektur Jenderal Kementerian Kehakiman, Michael Horowitz, dalam rangkaian investigasi kasus penggunaan jaringan surat elektronik pribadi Clinton saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada pemerintahan Barack Obama.
Sebagai pejabat senior FBI, Strzok terlibat dalam penyelidikan surel Clinton tersebut, juga investigasi dugaan campur tangan Rusia dalam kemenangan Donald Trump pada pemilu tahun lalu.
Strzok diberhentikan dari tim penyelidik kasus Rusia setelah sejumlah media merilis berita yang mengindikasikan bahwa pejabat FBI itu menghina Trump dan mendukung Clinton.
Belakangan ini, Partai Republik, termasuk Trump, semakin gencar menyerang dan mempertanyakan kredibilitas tim FBI yang dipimpin oleh Robert Mueller dalam menyelidiki dugaan intervensi Rusia pada pemilu AS tersebut.
Namun hingga kini, Reuters belum mendapatkan konfirmasi baik dari FBI, Komite Nasional Partai Republik, dan Gedung Putih.
Sementara itu, Peter Strzok dan Lisa Page juga belum dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.
Baca Kelanjutan Pejabat FBI Sempat Sebut Clinton 'Harus Menang' Pilpres : http://ift.tt/2Ahyu8aBagikan Berita Ini
0 Response to "Pejabat FBI Sempat Sebut Clinton 'Harus Menang' Pilpres"
Post a Comment