
Militer Filipina mengatakan, semua ini dapat terjadi di bawah kendali Humam Abdul Najib, militan yang berhasil kabur dari Marawi sebelum pasukan pemerintah merebut kembali kota itu pada Oktober lalu.
Dia pun didaulat untuk mendirikan markas baru bagi ISIS Asia Tenggara di Lanao del Sur menggunakan dana dari hasil penjarahan bank, toko, dan rumah.
"Jelas mereka belum melupakan tujuan mereka untuk mendirikan kekhalifahan di Asia Tenggara. Itu memang tujuan utama mereka, tapi sementara ini mereka masih memulihkan keadaan. Kami perkirakan mereka akan melakukan serangan teror lagi," ujar Komandan Pasukan Gabungan Marawi, Romeo Brawner.
Kepada Reuters, Brawner mengatakan bahwa gejala ini sudah mulai terlihat pada pekan lalu, ketika militan melukai delapan tentara dalam dua serangan berbeda di Lanao del Sur.
Saat itu, kelompok militan membakar gereja-gereja, membebaskan narapidana, memutus aliran listrik, sementara sejumlah teroris lainnya menjarah bank, rumah warga kaya, hingga menyandera orang demi mendapatkan tebusan.
Kelompok militan itu juga tahu betul saat yang tepat untuk menjarah rumah warga, yaitu menjelang bulan Ramadan.
Setiap bulan suci Muslim itu, warga lokal Marawi yang mayoritas berasal dari etnis Maranao, biasa membawa banyak uang ke rumah untuk dibagikan kepada sanak saudara saat hari raya Lebaran.
"Keluarga Maranao biasanya menyimpan jutaan peso di rumah, juga emas. Sudah jadi tradisi Maranao memberikan uang sebagai hadiah saat Lebaran," tutur seorang warga Marawi, J.R. Montesa.
Montesa mengatakan, para militan kemudian akan kabur membawa mobil yang sudah penuh dengan harta benda. (has)
Baca Kelanjutan ISIS Marawi Pakai Hasil Jarahan untuk Rancang Serangan Baru : http://ift.tt/2n519sCBagikan Berita Ini
0 Response to "ISIS Marawi Pakai Hasil Jarahan untuk Rancang Serangan Baru"
Post a Comment