Kasus Kim Jong-nam, Siti Aisyah Direkrut Sopir Taksi Malaysia

Jakarta, CNN Indonesia -- Siti Aisyah, WNI asal Serang, terdakwa pembunuhan Kim Jong-nam menerima ajakan seorang sopir taksi Malaysia untuk mengikuti sebuah acara usil sebulan sebelum kakak tiri Kim Jong-un itu tewas.

Hal itu terungkap dalam sidang di Pengadilan Tinggi Shah Alam, Selangor, Malaysia, Selasa (30/1). Pengacara Siti Aisyah, Gooi Soon Seng, kliennya didekati oleh seorang sopir taksi di sebuah kelab malam pada 5 Januari 2017. Sang sopir, tutur Gooi, menanyakan apakah Siti tertarik ikut sebuah acara televisi usil asal Jepang.

Gooi mengatakan keesokan harinya sang supir yang belakangan diketahui bernama Komaruddin Mosaid alias John mengenalkan Siti kepada Ri Ji U di sebuah mall di Kuala Lumpur. Ri merupakan warga Korut yang menyamar sebagai warga negara Jepang bernama James dan kini masih menjadi buron kepolisian Malaysia.

Siti Aisyah sempat diperlihatkan sejumlah video acara usil yang dimainkan beberapa wanita oleh Ri sebelum dirinya sepakat berpartisipasi. Gooi mengatakan, Siti Aisyah bahkan sempat mempraktikan acara usil kepada tiga orang di dekat air mancur pintu masuk mal tersebut dan dibayar sebesar 400 ringgit atau Rp1,3 juta oleh Ri.

Pertemuan Siti Aisyah, Ri, dan Komaruddin tertangkap dalam sebuah foto yang mulai tersebar ke wartawan usai sidang hari ini selesai.

Pernyataan itu kemudian dikonfirmasi oleh kepala tim penyelidik kepolisian, Wan Azirul Nizam Che Wan Aziz, saat bersaksi di persidangan hari ini, Selasa (30/1)

"Saya setuju bahwa Komaruddin adalah orang yang mengenalkan tersangka pertama [Siti] kepada James. Tapi tanggal dan tempatnya saya tidak yakin," ucap Wan Azirul, memastikan identitas sopir taksi dalam sidang, Selasa (30/1), seperti dikutip Reuters.

Siti bersama terdakwa lainnya asal Vietnam, Doan Thi Huong, dituduh meracuni Kim Jong-nam di terminal keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur sekitar 13 Februari lalu menggunakan zat kimia agen VX, salah satu zat yang dianggap sebagai senjata pemusnah massal.

Melalui rekaman CCTV bandara, kedua perempuan itu terlihat menyeka wajah Kim Jong-nam secara tiba-tiba saat kakak tiri Kim Jong-un itu tengah menunggu pesawat menuju Macau. Tak lama, Kim Jong-nam tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Sidang Siti Aisyah sudah berlangsung sejak 2017 lalu dan sampai saat ini jaksa penuntut telah mendatangkan 29 saksi seperti polisi, dokter klinik bandara yang menangani Kim Jong-nam langsung, dokter forensik, teknisi CCTV bandara, hingga ahli racun kimia.

Jika dinyatakan bersalah, Siti Aisyah dan Doan terancam hukuman mati. Persidangan dijadwalkan berlangsung hingga Mei mendatang.

Selama ini, pengacara kedua terdakwa mengklaim bahwa dugaan pembunuhan ini bermotif politik karena banyak tersangka utama seperti empat warga Korut yang buron belum juga ditangkap. Selain itu, sebagian besar tersangka utama juga terkait dengan kedutaan besar Korut di Kuala Lumpur.

[Gambas:Video CNN](nat)

Let's block ads! (Why?)