Search

Korban Tewas Bom Ambulans di Kabul 95 Orang

Kabul, CNN Indonesia -- Kekacauan, ketakutan, tangis, dan rintih kesakitan campur aduk dengan genangan darah dan potongan tubuh manusia di sekitar rumah sakit Jamuriate, di Kabul, Afghanistan, Sabtu (27/1) siang. Paramedis kewalahan menerima pria, perempuan, dan anak-anak yang penuh dengan luka. Mereka bergelimpangan di lantai dan koridor rumah sakit.

Sebuah mobil ambulans berisi bom diledakkan di area yang padat, hanya beberapa meter dari rumah sakit tersebut. Pejabat pemerintah menyatakan, korban tewas mencapai 95 orang dan 158 orang terluka. Ini adalah salah satu ledakan terbesar yang mengguncang kota itu dalam beberapa tahun terakhir.

Seperti dilaporkan kantor berita AFP, juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan, Waheed Majroh, mengatakan bahwa korban tewas 95 dan 158 orang terluka, tak lama setelah Menteri Dalam Negeri menyatakan bahwa korban tewas mencapai 65 orang dan ada kemungkinan bertambah.  

Ledakan tersebut terjadi di area tempat berada sejumlahg organisasi penting, termasuk Uni Eropa, dan perkantoran. Anggota Uni Eropa di Kabul mengatakan mereka selamat dan tak ada kerusakan berarti.

Tapi dampak ledakan itu telah mengguncang jendela bangunan-bangunan sampai dua kilometer jauhnya. Beberapa bangunan juga ambruk. Aminullah, pemilik toko yang berada beberapa meter dari lokasi ledakan mengatakan guncangan dari ledakan itu telah merusak pondasi tokonya.

“Bangunan berguncang, semua jendela rusak, orang-orang sangat terkejut,” katanya kepada AFP.  

Seperti dilansir CNN, berdasarkan keterangan Kementerian Dalam Negeri, pelaku bom bunuh diri melewati setidaknya satu pos pemeriksaan dengan ambulans itu. Ambulans itu sendiri membawa satu pasien ke rumah sakit Jamuriate. “Tapi pada pos pemeriksaan kedua dia ketahuan lalu meledakkan bom di mobilnya,” tutur Nasrat Rahimi, juru bicara Kementerian Dalam Negeri.

Kebanyakan korban yang jatuh, kata Rahimi, adalah warga sipil. Dia mengatakan kelompok Jaringan Haggani yang berafiliasi ke Taliban bertanggung jawab atas ledakan itu dan empat tersangka sudah ditangkap.

20 menit sebelum ledakan, seorang reporter AFP melihat polisi memeriksa ambulans beberapa ratus meter dari lokasi ledakan, sementara pengemudi dan pasien berdiri di jalan. Dilaporkan, pemeriksaan terhadap ambulans sebetulnya jarang terjadi di kota itu.

Komite Palang Merah Internasional di Afghanistan mengutuk penggunaan ambulans untuk membawa bom. “Itu tidak bisa diterima dan tidak bisa dibenarkan,” demikian ucap organisasi itu di laman Twitter-nya.

Ledakan itu termasuk paling mematikan di Kabul, sejak sebuah truk berisi bom merangsek area diplomatik di Kabul dan meledak, pada 31 Mei tahun lalu. Ledakan itu menewaskan 150 orang serta melukai ratusan orang lainnya.

Sementara itu, sepekan yang lalu, kelompok Taliban, telah menyerbu Hotel Intercontinental di Kabul dan membunuh setidaknya 25 orang. Kebanyakan korban adalah orang asing.

(ded/ded)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Korban Tewas Bom Ambulans di Kabul 95 Orang : http://ift.tt/2Fo5xJF

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Korban Tewas Bom Ambulans di Kabul 95 Orang"

Post a Comment

Powered by Blogger.