
Itu disampaikan sang miliuner yang tersangkut korupsi itu sendiri dalam wawancara eksklusifnya dengan Reuters, Sabtu (27/1). Wawancara dilakukan di sebuah hotel mewah di Riyadh, tempat ia ditahan selama dua bulan terakhir bersama tersangka korupsi lainnya.
Dalam wawancara itu, sang pangeran bersikeras dirinya tak bersalah.
Ia juga yakin dirinya tetap akan punya kuasa atas perusahaan investasi globalnya, Kingdom Holding 4280.SE dan tak harus menyerahkan aset-asetnya ke pemerintah.
Tak hanya itu, Alwaleed juga menegaskan ia diperlakukan dengan baik selama ditahan. Itu sekaligus menampik rumor yang beredar bahwa ia mendapat perlakuan buruk.
Belum ada keterangan lebih lanjut soal apa kesepakatan antara Alwaleed dengan pemerintah.
Beberapa pebisnis lain yang tersangkut kasus yang sama telah mencapai kesepakatan masing-masing. Itu termasuk Pangeran Arab Saudi Miteb bin Abdullah atau Mutaib bin Abdullah bin Abdulaziz Al Saud yang dibebaskan November lalu setelah ditahan selama tiga pekan.
Mantan Kepala Garda Nasional, pasukan elite Arab Saudi tersebut dibebaskan dengan uang jaminan sekitar US$1 miliar atau setara Rp 13,5 triliun.
Menurut sumber Reuters, pebisnis lain yang dibebaskan juga termasuk Waleed al-Ibrahim pemilik jaringan televisi MBC, Fawaz Alhokair pemilik saham terbesar di Fawaz Abdulaziz Alhokair Co, Khalid al-Tuwaijri mantan ketua Pengadilan Kerajaan, dan Turki bin Nasser mantan kepala agensi perlindungan lingkungan dan meteorologi Arab Saudi.
Terlihat dalam surat elektronik yang dikirim kepada karyawan MBC, Waleed al-Ibrahim saat ini sudah bersama keluarganya di Riyadh. Tak disebutkan berapa ia membayar jaminan.
Para pebisnis dan anggota Kerajaan itu ditahan pada November tahun lalu di bawah perintah Pangeran Mohammed bin Salman sang putra mahkota. Penahanan mereka sempat kontroversial, karena ada kelompok yang menuding Mohammed melakukannya untuk menundukkan saingan potensial.
Awal pekan ini, mengutip media lokal Middle East Eye, pihak berwenang menyebut masih menahan 95 orang, sementara 90 lainnya sudah dibebaskan karena membayar jaminan, tuduhannya ditangguhkan atau bersedia ‘menukar guling’ aset-asetnya kepada pemerintah.
Mohammed menyebut, sebagian besar tersangka korupsi setuju membayar kepada negara.
“Kami menunjukkan semua dokumen yang kami punya pada mereka dan segera setelah mereka melihatnya, sekitar 95 persen setuju untuk kesepakatan,” katanya pada New York Times.
Mohammed sendiri pernah mendapat tudingan korupsi. Gaya hidupnya pun disebut terlalu mewah. Pada 2015, ia dilaporkan membeli kapal pesiar seharga US$300 juta. Tahun lalu ia masih melakukan hal serupa, dengan membeli lukisan Leonardo da Vinci seharga US$400 juta. (rsa)
Baca Kelanjutan Pangeran Arab Alwaleed bin Talal Bebas dalam Hitungan Hari : http://ift.tt/2EeUJOGBagikan Berita Ini
0 Response to "Pangeran Arab Alwaleed bin Talal Bebas dalam Hitungan Hari"
Post a Comment