Korea Utara sepakat untuk menggelar pertemuan resmi dengan Korea Selatan pekan depan. Pertemuan yang rencananya digelar pada 9 Januari tersebut merupakan yang pertama selama dua tahun terakhir.
Menjawab pertanyaan wartawan dari tempat peristirahatan kepresidenan Kamp David, Maryland, Trump menyampaikan keinginan untuk berbicara dengan Kim Jong-un, tapi dengan syarat.
"Tentu saja, saya akan melakukannya," kata Trump seperti dilansir Reuters, Minggu (7/1). "Saya sama sekali tidak ada masalah dengan itu."
Trump dan Kim saling melontarkan ejekan sejak Trump menjadi Presiden Amerika Serikat. Trump menyebut Kim "pria roket" karena meluncurkan uji coba nuklir dan rudal balistik.
Keduanya juga pernah saling pamer 'tombol nuklir', awal pekan ini. Dengan Trump menyebut 'tombol nuklir'-nya lebih besar, saat diancam Kim bahwa nuklirnya bisa menjangkau daratan Amerika Serikat.
Adapun pertemuan antara Korea Utara dan Korea Selatan pekan depan diperkirakan bakal membahas Olimpiade Musim Dingin, serta hubungan antar-Korea.
Trump menyebut perundingan itu berujung pada berkurangnya ketegangan dan mengatakan hal itu terjadi berkat tekanan dari dia. "Lihat, sekarang mereka bicara soal Olimpiade. Itu adalah sebuah permulaan, awal yang besar. Jika saya tidak terlibat, mereka tidak akan bicara saat ini," kata Trump.
"Kim tahu saya tidak main-main. sedikit pun, bahkan tidak satu persen, dia tahu itu," kata Trump.
"Jika ada hasil dari pembicaraan itu, itu akan menjadi hal baikbagi kemanusiaan, bagi dunia," kata Trump.
Minggu (7/1), Korea Utara mengumumkan lima pejabat yang akan mewakili Pyongyang dalam pertemuan pekan depan. Sehari setelah Korea Selatan memastikan wakil-wakilnya, kata Kementerian Unifikasi Korea Selatan.
Delegasi Korea Utara akan dipimpin oleh Ri Son Gwon, Kepala Komite Reunifikasi Perdamaian Tanah Air, yang biasanya ditugasi dengan urusan Korea Selatan.
(nat)
Baca Kelanjutan Trump Siap Bicara via Telepon dengan Kim Jong Un : http://ift.tt/2qBYOJRBagikan Berita Ini
0 Response to "Trump Siap Bicara via Telepon dengan Kim Jong Un"
Post a Comment