Sejak pekan lalu Austria menegaskan tidak akan ikut langkah belasan negara Eropa yang menyatakan solidaritas terhadap Inggris yang telah mengusir 23 diplomat Rusia.
"Diplomat Rusia tidak akan diusir dari Austria," kata Kanselir Austria, Sebastian Kurz saat menghadiri KTT Uni Eropa di Brussels, Belgia pekan lalu seperti dilansir media Rusia, Sputnik.
Sejumlah negara Eropa mengumumkan pengusiran diplomat Rusia, setelah Amerika Serikat mengusir 60 diplomat Rusia. Pengusiran tersebut sebagai solidaritas terhadap Inggris, terkait peracunan eks-agen ganda Rusia, Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya, Yulia, 33 tahun di Salisbury, Inggris pada 4 Maret lalu.
Skripal dan Yulia serta seorang polisi Inggris saat ini dalam kondisi kritis terkena racun Novichok, yang disebut-sebut sebagai zat saraf militer buatan Rusia.
Bulgaria menolak untuk mengusir diplomat Rusia dengan alasan saat ini memegang tampuk kepresidenan Uni Eropa sehingga mereka harus bersikap netral. Bulgaria disebut menjadi pasar yang disukai para investor Rusia.
Adapun Yunani bersikap lebih tegas dengan menyatakan bahwa mereka tidak akan menghukum anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB). Sebagaimana diketahui Rusia merupakan anggota tetap DK PBB. Yunani juga minta lebih banyak bukti soal keterlibatan Moskow dalam kasus peracunan Skripal.
![]() Polisi Inggris membersihkan lokasi Sergei Skripal ditemukan pingsan bersama putrinya di Salisbury. |
Tetangga Yunani, Siprus juga menolak untuk mengusir diplomat Rusia. Situs tech2.org, menyebut bank-bank Siprus menyimpan jutaan euro di Ibu Kota Rusia.
Skripal, eks-agen ganda Rusia divonis penjara karena memata-matai Rusia buat Inggris pada 2006. Dia dinyatakan bersalah oleh pengadilan Rusia karena memiliki hubungan dengan agen intelijen Inggris M16. Dia kemudian mendapatkan suaka ke Inggris.
[Gambas:Video CNN](nat)
Baca Kelanjutan Delapan Negara Eropa Tolak Usir Diplomat Rusia : https://ift.tt/2Gfmk2JBagikan Berita Ini
0 Response to "Delapan Negara Eropa Tolak Usir Diplomat Rusia"
Post a Comment