Pimpin Akademisi Asia, Mantan Wamenlu RI Dino Patti ke Korut

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Dino Patti Djalal akan berkunjung ke Korea Utara sebagai ketua dari kelompok pakar dan cendekiawan Asia pada 3-7 April mendatang.

Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat itu mengetuai kelompok pakar dari beberapa negara Asia seperti Kamboja, Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam dan Selandia Baru. Upaya lawatan ke Korea Utara itu diinisasi Dino sebagai pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

"Korea Utara menghormati Dino Patti Djalal, kita dianggap turut serta berkontribusi dalam perdamaian Semenanjung Korea," kata Thomas Noto Suoneto, Direktur Proyek FPCI kepada CNNIndonesia.com.

Tujuan dari pertemuan adalah untuk merangkul pemerintah Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) dalam diskusi terkait isu-isu kontemporer yang dihadapi kawasan.

Kelompok cendekiawan tersebut diharapkan dapat melibatkan pemerintah DPRK dalam diskusi konstruktif dalam isu-isu pembangunan ekonomi, dimana para peserta dapat berbagi pengalaman reformasi.

Menurut Thomas, kelompok tersebut akan ditemui oleh Wakil Presiden Presidium Majelis Tinggi Rakyat DPRK, Yang Hyong-sop. Selain itu mereka juga akan bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Hui Chol.

Setelah itu mereka juga akan mengadakan pertemuan dengan para cendikiawan di Universitas Kim Il Sung, Pyongyang. Menurut Thomas, belum ada jadwal pertemuan dengan Kim Jong-un, meskipun mereka menyertakan permohonan pertemuan dengan pemimpin tertinggi Korea Utara tersebut dalam surat.

"Pertemuan dengan Kim Jong-un belum dipastikan," kata Thomas sambil menambahkan hal itu tidak menutup kemungkinan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara tersebut.

Rencana kunjungan terjadi di tengah mencairnya situasi Semenanjung Korea. Bermula pada tawaran damai pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, disusul kunjungan delegasi Korea Selatan ke Pyongyang.

Kim Jong Un juga telah melakukan lawatan bersejarah, untuk pertama kalinya ke Beijing, China memenuhi undangan Presiden Xi Jinping. Lawatan itu diperkirakan bakal memuluskan pertemuan Kim dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada akhir April, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada akhir Mei.

(nat)

Let's block ads! (Why?)