Kedua perempuan itu bernama Tahnee Gonzales dan Elizabeth Dauenhauer.
"Keduanya ditangkap atas tuduhan perampokan tingkat tiga setelah penyelidikan mengungkapkan bahwa mereka masuk ke properti Tempe Islamic Center dan menghilangkan sejumlah barang dari tempat itu," kata juru bicara kepolisian daerah setempat, Ron Elcock, melalui pernyataan, Jumat (16/3).
Selain tuduhan perampokan, Elcock juga mengatakan polisi tengah mempertimbangkan untuk menuntut mereka atas kejahatan ujaran kebencian. Gonzales dan Dauenhauer diketahui mengunggah sejumlah video bernada ant-Islam di Facebook.
Dalam video itu, keduanya merekam kejadian saat mereka menerobos kompleks masjid tersebut sambil melontarkan komentar-komentar yang menghina umat Muslim.Gonzales dan Dauenhauer bahkan mendorong anak-anaknya mengulangi perkataan penghinaan yang mereka ucapkan.
Salah satu imam masjid sekaligus direktur hubungan antar-agama Tempe Islamic Center, Ahmad Al-Akoum, mengatakan insiden itu terjadi pada Minggu (4/3) pagi ketika masjid masih sepi.
Dia mengatakan seorang wartawan lokal melihat video yang diunggah Gonzales dan Dauenhauer tersebut dan langsung memberitahu pihak masjid.
Al-Akoum mengatakan pihaknya melihat kedua wanita itu mengambil sejumlah salinan Alquran dan merobek-robek sejumlah selembaran yang ditempel di papan buletin masjid.Pihak masjid segera melaporkan kejadian itu kepada polisi.
"Mereka sedang mengajarkan anak-anak mereka untuk menjadi pembenci. Ini sangat menganggu," kata Al-Akoum.
Al-Akoum mengatakan ini bukan pertama kalinya Tempe Islamic Center dan sejumlah masjid lain di sekitar Phoenix menjadi sasaran pelecehan dan ujaran kebencian. Sentimen Anti-Islam, paparnya, mulai terasa setelah peristiwa serangan teror 11 September 2001 atau 9/11 terjadi.
Namun, dia mengatakan Islamophobia semakin terasa memburuk sejak Donald Trump menang pemilihan presiden 2016 lalu. Sejak kampanye, Trump dikenal dengan sentimen dan sejumlah kebijakannya xenophobia-nya, terutama terhadap kaum imigran Mexico dan negara Muslim.Beberapa waktu lalu, Biro Investigasi Federal (FBI) bahkan melaporkan bahwa insiden ujaran kebencian kepada Muslim di AS pada 2016 melonjak drastis sekitar 67 persen dari 2014 hingga mencapai 257 kasus, tertinggi sejak 2001.
Tak sampai sepekan setelah Trump memenangkan pemilu, sejumlah laporan kasus rasisme, sentimen Islamophobia, dan xenophobia juga muncul di beberapa daerah di Negeri Paman Sam.
(aal)
Baca Kelanjutan Terobos Pusat Dakwah di AS, Dua Perempuan Ditangkap : http://ift.tt/2HEFRtIBagikan Berita Ini
0 Response to "Terobos Pusat Dakwah di AS, Dua Perempuan Ditangkap"
Post a Comment