Dilansir kantor berita Saudi News Agency (SPA), juru bicara kepolisian Riyadh melaporkan bahwa aparat mengetahui adanya drone mainan di Distrik Al-Khuzama sekitar pukul 19.50 waktu setempat. Aparat keamanan lalu menanganinya sesuai instruksi.
Tak ada korban dalam insiden tersebut dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz tidak ada di Istana saat insiden terjadi. "Raja sedang berada di peternakannya di Diriya," kata pejabat senior Arab Saudi seperti dilansir kantor berita Reuters, Minggu (22/4).
Tayangan video amatir yang beredar di media sosial merekam suara baku tembak yang keras selama sedikitnya 30 detik. Rekaman itu memicu dugaan terjadinya kudeta di kerajaan dan menimbulkan pertanyaan soal di mana keberadaan Pangeran Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi dan Raja Salman.
Salah satu video menunjukkan dua mobil polisi di parkir di tengah sebuah jalan yang gelap.
Saat ditanya soal tayangan video tersebut, pejabat keamanan Arab Saudi mengatakan drone telah ditembak jatuh dan pemerintah akan memberlakukan aturan bagi drone mainan.
Arab Saudi berhasil menghindar dari gerakan kebangkitan demokrasi Arab Spring yang menumbangkan sejumlah pemerintahan di Timur Tengah, mulai dari Tunisia pada 2010. Meski begitu, Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, 32 tahun, mulai melakukan sejumlah reformasi sehingga kerajaan itu kian moderat. Walaupun sejumlah aktivis HAM menganggap reformasi yang dilakukan Arab Saudi belum cukup.
(nat)
Baca Kelanjutan Arab Saudi Bantah Kudeta, Tembak Drone Mainan : https://ift.tt/2K4m5tsBagikan Berita Ini
0 Response to "Arab Saudi Bantah Kudeta, Tembak Drone Mainan"
Post a Comment