
Dalam aksinya, seperti dilansir dari Reuters, para peretas itu meninggalkan jejak sebuah gambar bendera Amerika Serikat (AS).
Kementerian Teknologi Informasi (TI) Iran menyatakan bendera AS yang ditinggalkan peretas itu tak berdiri sendiri, karena para hacker itu pun meninggalkan pesan peringatan, "Jangan main-main dengan pemilu kami."
Lewat rilisnya yang dikutip dari kantor berita Iran, IRNA, Kementerian TI itu menyatakan setidaknya 200.000 router dari seluruh dunia yang menyebar melakukan serangan itu, termasuk di antaranya 3.500 dari dalam negara Iran.
Dalam pernyataan kementerian tersebut dikatakan serangan itu merusak provider layanan internet, dan memotong akses untuk para pelanggan.
Menteri TI Iran, Mohammad Javad Azari-Jahromi memamerkan lewat akun Twitter gambar komputer yang diretas, dan kini hanya menampilkan bendera AS pada layar monitor komputernya. Sejauh ini, kata Azari-Jahromi, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
Namun, Azari menyatakan bukan negaranya yang kena serangan itu. Pasalnya, serangan serupa terjadi di Eropa, India, dan Amerika Serikat.
"Sebanyak 55.000 perlengkapan ada efeknya di Amerika Serikat, dan 14 ribu di China. Dan, Iran membagi pada dua perangkat.
Baca Kelanjutan Iran Diserang Peretas yang Tinggalkan Jejak Bendera AS : https://ift.tt/2EsANGHBagikan Berita Ini
0 Response to "Iran Diserang Peretas yang Tinggalkan Jejak Bendera AS"
Post a Comment