
Jaish al-Islam, yang mempertahankan kota Ghouta timur, Douma, melawan serangan gencar pasukan pemerintah Suriah, yang didukung Rusia disebut belum menyepakati perjanjian dengan pemerintah Suriah.
Dengan mengisyaratkan perpecahan dalam kelompok itu, sumber militer Suriah mengatakan beberapa petempur menolak kesepakatan tersebut dan tentara tidak akan menggunakan kekerasan kecuali mereka melakukannya.
"Mereka semua harus menyetujui penyelesaian pada akhirnya," demikian sumber itu, dikutip Reuters, Senin (2/4).
Jika dipastikan angkat kaki, kepergian Jaish al-Islam dari Douma menandai berakhirnya perang di Ghouta timur, menghancurkan kubu oposisi dekat Damaskus dan menegaskan kedudukan Presiden Bashar al-Assad, yang tidak tergoyahkan dalam perang tersebut.
Televisi pemerintah Suriah mengatakan delapan bus yang membawa 448 orang - petempur dan keluarga mereka - telah meninggalkan Douma sejauh ini pada Senin, dalam perjalanan ke utara. Media pemerintah mengatakan para pemberontak harus pergi ke daerah dekat perbatasan Turki-Suriah yang dikendalikan oleh kelompok-kelompok oposisi.
Pengamat Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang memantau perang, mengatakan puluhan bus telah memasuki Douma pada Senin dini hari dalam kesiapan untuk mengevakuasi pemberontak dan keluarga mereka ke kota-kota utara Jarablus dan al-Bab, dekat perbatasan Turki.
Kota tersebut terletak di bagian perbatasan Turki-Suriah, di mana Turki telah mengukir zona penyangga yang dikendalikan di tanah oleh militer dan petempur sekutunya dari kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Suriah yang bermusuhan dengan Assad.
Berdasarkan kesepakatan itu, media pemerintah Suriah mengatakan Jaish al-Islam akan menyerahkan senjata berat dan menengah serta mengakui pemulihan kontrol pemerintah Damaskus terhadap Douma.
Adapun pemerintah Suriah kehilangan kendali atas Douma, pusat kota terbesar di pinggiran timur Damaskus, pada awal perang saudara Suriah, yang kini memasuki tahun kedelapan. (osc/osc)
Baca Kelanjutan Militer Sebut Kelompok Pemberontak Tolak Tinggalkan Goutha : https://ift.tt/2GQEnzSBagikan Berita Ini
0 Response to "Militer Sebut Kelompok Pemberontak Tolak Tinggalkan Goutha"
Post a Comment