
Penasihat negara bagian Rakhine, Muing Swi Thwee, mengatakan bahwa saat ini sudah ada 50 keluarga dari etnis Marma dan suku Mro yang mau meninggalkan rumahnya di Bandarban, Bangladesh, dengan tawaran ganti rugi berupa lahan gratis dan makanan.
"Mereka akan mengisi lahan yang dulunya ditempati oleh Rohingya yang sudah meninggalkan Myanmar. Mereka sangat miskin," ujar Thwee, sebagaimana dikutip AFP, Senin (2/4).
"Mereka ditawari oleh sejumlah orang di Myanmar dengan timbal balik berupa rumah gratis, makanan gratis untuk lima sampai tujuh tahun. Beberapa keluarga pindah ke sana karena tergiur tawaran itu," ucap pejabat administrasi lokal Bangladesh, Jahangir Alam.
Alam mengatakan bahwa sejumlah keluarga yang memutuskan untuk pindah itu juga memiliki sanak saudara di Rakhine.
"Mereka memiliki kesamaan ritual keagamaan dan linguistik dengan orang Myanmar. Leluhur mereka juga sudah tinggal di sana pada zaman dulu," ucapnya.
"Kami pikir mungkin mereka ingin membuat berita menggunakan orang-orang ini, bahwa Buddha disiksa dan ditekan di Bangladesh sehingga mereka meninggalkan negara ini," ucap pejabat anonim itu.
Sementara itu, hampir 700 ribu orang Rohingya masih menunggu proses pemulangan dari Bangladesh.
Proses pemulangan masih tersendat karena persyaratan rumit dari Myanmar dan keengganan Rohingya kembali jika keamanan belum terjamin.
Rohingya juga meminta pemerintah Myanmar menjamin proses perbaikan rumah mereka di Rakhine yang sudah hancur atau hangus terbakar dalam bentrokan. (has)
Baca Kelanjutan Myanmar Perintahkan Warga Bangladesh Tempati Lahan Rohingya : https://ift.tt/2GwrmrHBagikan Berita Ini
0 Response to "Myanmar Perintahkan Warga Bangladesh Tempati Lahan Rohingya"
Post a Comment