
Survei Newspoll yang dipublikasikan di surat kabar The Australian, dikutip Reuters, menunjukkan koalisi Liberal-Nasional tertinggal dari oposisi Partai Buruh dengan perbandingan 52-48. Dalam sistem dua partai, selisih suara itu berarti kekalahan bagi Turnbull.
Meski pemilu Australia masih akan digelar tahun depan, Newspoll membuat masa depan Turnbull dipertanyakan.
Sudah ada tiga perdana menteri Australia digulingkan oleh partainya sendiri sejak 2010, dibuang oleh rekan-rekan setelah popularitasnya menurun.
Sempat sangat populer, Turnbull kehilangan dukungan setelah diterpa sejumlah skandal, termasuk pengunduran diri mantan wakil pm yang akan punya anak dari mantan sekretaris persnya, dan krisis kelaikan yang membuat pemerintah kehilangan sementara mayoritas di parlemen.Kebangkitan partai-partai kecil sayap kanan dan sejumlah faksi dari partainya sendiri memaksa Turnbull menerapkan kebijakan konservatif, merusak reputasinya sebagai seorang liberal.
Walau demikian, kabar baiknya, survei yang dilakukan Fairfax/Ipsos dan dipublikasikan The Australian Financial Review di akhir pekan menunjukkan banyak warga Australia lelah dengan pergantian kepemimpinan.
Sekitar 62 persen responden menyatakan ingin Turnbull melanjutkan jabatannya sebagai perdana menteri.
Sejumlah anggota parlemen senior pun mendukung Turnbull."Malcolm Turnbull mempertahankan kepercayaan mayoritas besar ruangan partai kami," kata Menteri Luar Negeri Julie Bishop, yang juga wakil pemimpin Partai Liberal, kepada Sky News.
Bahkan mantan perdana menteri sekaligus pemimpin partai yang kerap mengkritik Turnbull, Tony Abbott, melontarkan pernyataan yang menenangkan.
"Hal yang ingin saya sampaikan adalah kita jangan terlalu terobsesi dengan survei. Saya tidak pernah. Saya rasa yang lain pun tidak seharusnya begitu," kata Abbott kepada wartawan di Victoria.
Walau demikian, Abbott mengambil kesempatan untuk mengkritik penolakan pemerintah untuk membangun pembangkit listrik tenaga batu bara.Bisnis pasokan listrik Australia menjadi isu politik besar menyusul serangkaian pemadaman dan peningkatan harga, belakangan ini.
"Kami mesti jadi partai listrik murah dan itu artinya lebih banyak pembangkit tenaga batu bara," kata Abbott.
(aal)
Baca Kelanjutan PM Australia Kalah 30 Kali Berturut-turut dalam Survei : https://ift.tt/2EvWO7yBagikan Berita Ini
0 Response to "PM Australia Kalah 30 Kali Berturut-turut dalam Survei"
Post a Comment