
Seperti dilansir Reuters, mereka adalah ribuan warga yang dievakuasi dari tangan pemberontak di kawasan Suriah utara tersebut. Kesepakatan pembebasan yang disokong Rusia itu membawa para warga ke tempat aman di dekat kota Damaskus.
Di sisi lain, seiring pelepasan sandera gelombang pertama itu, sebuah bus yang membawa puluhan pejuang dan tahanan perang beserta keluarga mereka dilepas ke kota yang kini dikuasai oposisi Suriah tersebut.
Sementara itu, terkait kabar soal serangan senjaa kimia di Suriah, Dewan Keamanan PBB akan menggelar dua kali pertemuan pada hari ini sesuai permintaan RUsia dan Amerika Serikat. Akibat serangan senjata kimia di Suriah akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump menegaskan akan ada 'harga besar yang harus dibayar'.
Pertemuanan membahas senjata kimia di Suriah ini diusulkan AS dengan dukungan Perancis, Inggris, Swedia, Polandia, Belanda, Kuwait, Peru, dan Pantai Gading,
"Dewan Keamanan PBB harus datang bersama dan menuntut akses secepatnya untuk penanggap pertama, mendukung investigasi independen untuk meninjau apa yang terjadi (di Suriah)," kata Duta Besar AS di PBB, Nikki Haley, Minggu (8/4) seperti dikutip dari Reuters.
Soal dugaan serangan senjata kimia yang digelar untuk melawan oposisi Suriah di Douma itu kabarnya muncul dari pernyataan bersama lembaga bantuan medis di sana yakni American Medical Society (SAMS) dan pertahanan sipil di kawasan yang dikuasai oposisi itu. Pada Sabtu (7/4) di Douma telah dilepas senjata kimia yang menewaskan setidaknya 49 orang.
(kid) Baca Kelanjutan Sukses Gelombang I Pembebasan Sandera dari Kota Douma Suriah : https://ift.tt/2v1VYjyBagikan Berita Ini
0 Response to "Sukses Gelombang I Pembebasan Sandera dari Kota Douma Suriah"
Post a Comment