
Padahal, Mahathir merupakan musuh bebuyutan Anwar yang pernah menjebloskannya ke penjara pada 1999 lalu atas tuduhan sodomi dan korupsi. Saat itu Mahathir menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia, sementara Anwar merupakan mantan wakilnya yang dipecat karena disebut berbeda pendapat dengannya.
"Persahabatan baru penting dijalin demi memberantas korupsi yang mengakar kuat dalam pemerintahan Malaysia selama ini," ucap Anwar kepada Sydney Morning Herald, Rabu (16/5).
Menurutnya, berkoalisi dengan Mahathir merupakan hal penting bagi dia dan partainya, Partai Keadilan Rakyat (PKR) agar dapat mengalahkan partai berkuasa Barisan Nasional dari pemerintahan federal.
Pria 71 tahun itu merasa tahu betul bahwa Mahathir benar-benar peduli tentang masa depan Malaysia dan warganya setelah sempat bekerja bertahun-tahun dengannya.
"Tujuan kami adalah selalu mendukung agenda reformasi," kata Anwar.
"Selama ada komitmen tulus terhadap prinsip-prinsip tersebut, kami selalu menyambut pendukung baru. Permusuhan yang menyita perhatian beberapa pihak bukan masalah bagi saya," lanjutnya.
Anwar juga merasa yakin bahwa dirinya bisa bekerja sama dengan Mahathir yang baru saja memenangkan pemilihan umum 9 Mei lalu, mengalahkan Najib dan dominasi partai berkuasa Barisan Nasional yang sudah berkuasa sejak 61 tahun terakhir.
Hari ini Anwar akhirnya bebas setelah dipenjara sejak 2015 lalu karena tuduhan serupa, sodomi. Pembebasan Anwar terjadi setelah mendapat pengampunan Yang Dipertuan Agong Raja Malaysia.
Pengampunan diberikan setelah Mahathir meminta raja mengampuni Anwar. Mahathir juga berjanji akan menyerahkan jabatannya sebagai PM Malaysia kepada Anwar setelah ia dibebaskan.
(nat)
Baca Kelanjutan Anwar: Koalisi dengan Mahathir Penting Buat Kalahkan Najib : https://ift.tt/2rM7f2yBagikan Berita Ini
0 Response to "Anwar: Koalisi dengan Mahathir Penting Buat Kalahkan Najib"
Post a Comment