Dalam sidang yang dipimpin Presiden MU PBB Miroslav Lacjak, Indonesia memperoleh 144 suara dari 190 negara yang hadir. Adapun Maladewa hanya memperoleh 46 suara.
Kementerian Luar Negeri tidak bekerja sendiri dalam kampanye pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB.
Selain Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, Indonesia juga mengirimkan tiga Utusan Khusus Presiden RI Joko Widodo untuk menggalang dukungan dari negara-negara sahabat.
"Ketiga Utusan Khusus Presiden RI tersebut adalah mantan Menlu RI Nur Hassan Wirajuda, mantan Menteri Perdagangan M. Lutfi, serta mantan Kepala BKPM Mahendra Siregar," tulis Kementerian Luar Negeri dalam situs resminya.
Hassan bertugas menggalang dukungan di negara-negara Afrika, sementara Lutfi difokuskan pada negara-negara Pasifik. Mahendra ditugaskan ke wilayah Eropa Tengah dan Timur.
Selain menggalang dukungan bagi pencalonan Indonesia pada DK PBB, ketiga utusan khusus juga membahas mengenai peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan negara-negara yang dikunjungi. (nat) Baca Kelanjutan RI Jadi Anggota DK PBB, Utusan Khusus Galang Dukungan Dunia : https://ift.tt/2kW9n4D
Bagikan Berita Ini
0 Response to "RI Jadi Anggota DK PBB, Utusan Khusus Galang Dukungan Dunia"
Post a Comment