
Kementerian Kehakiman AS menyatakan bahwa Butina ditahan di Washington pada Minggu (15/7) dan hadir dalam persidangan sehari setelahnya, di mana ia didakwa atas tuduhan berkonspirasi untuk memengaruhi politik Washington.
Melalui pernyataannya, Kementerian Kehakiman AS menyatakan bahwa agen Rusia itu berkonspirasi "dengan membangun hubungan dengan sejumlah individu AS dan menyusup dalam organisasi yang berpengaruh dalam politik Amerika."
Surat dakwaan yang dirujuk AFP mengungkap bahwa Butina menjalankan aksinya atas perintah dari seorang "pejabat Rusia."
Dalam surat dakwaaan disebutkan Butina memiliki hubungan dengan seorang "pejabat Rusia." Dakwaan itu tak merinci lebih lanjut, tapi media lokal melaporkan bahwa pejabat itu bernama Alexander Torshin.
Sebagai sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, Torshin yang pernah menjadi anggota parlemen kini memegang jabatan senior dalam bank pusat Rusia. Nama Torshin masuk dalam daftar sanksi AS.
Salah satu hubungan yang dibangun Butina adalah relasi dengan "organisasi hak bersenjata."
Sejumlah pemberitaan menyatakan bahwa organisasi itu adalah Asosiasi Senapan Nasional (NRA), sekutu kuat Partai Republik. Sementara itu, Torshin juga dilaporkan memiliki hubungan dengan NRA.
The New York Times melaporkan Butina pernah dua kali mencoba mengatur pertemuan rahasia antara Trup dan Putin di tengah masa kampanye pemilu 2016.
Penangkapan Butina ini hanya berselang beberapa hari setelah AS mendakwa 12 agen intelijen Rusia terkait penyelidikan besar-besaran terhadap dugaan intervensi Moskow dalam pemilu AS pada 2016 lalu.
Kabar ini tersiar saat AS sedang sibuk memperhatikan sikap Trump saat bertemu dengan Putin di Helsinki, di mana kedua pemimpin menampik semua tudingan mengenai intervensi pemilu tersebut. (has)
ARTIKEL TERKAIT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS Dakwa Agen Rusia Pengatur Pertemuan Rahasia Trump-Putin"
Post a Comment