Search

FBI: Rusia Intervensi Pemilu Apapun yang Trump-Putin Katakan

Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Christopher Wray menegaskan intelijen Amerika Serikat tetap mempertahankan kesimpulan bahwa Rusia mengintervensi pemilihan umum 2016 lalu.

Pernyataan itu diutarakan Wray menanggapi komentar Presiden Vladimir Putin yang menegaskan bahwa negaranya tak mencampuri pemilu AS saat bertemu dengan Presiden Donald Trump di Helsinki, Finlandia, awal pekan.

"Dia [Putin] punya pandangan sendiri, dia telah menyatakan pandangannya," kata Wray saat ditanya wartawan mengenai bantahan Putin tersebut.


"Penilaian komunitas intelijen tidak akan berubah. Pandangan saya tidak akan berubah, di mana Rusia mencoba mengintervensi pemilihan umum kemarin dan bahwa mereka terus terlibat dalam operasi busuk seperti itu sampai hari ini."
Wray menambahkan perbuatan yang dilakukan Rusia selama ini "ditujukan untuk menyulut perselisihan dan perpecahan" dalam negeri.

Berbicara di Forum Keamanan Aspen di Colorado, Wray juga mengangkat kemungkinan Rusia akan kembali mengintervensi pemilihan umum Kongres pada November mendatang.

Meski sejauh ini FBI belum menemukan indikasi penyerangan terhadap infrastruktur pemilu AS, Wray menegaskan "operasi pengaruh buruk" terus dilakukan pihak asing untuk mencampuri politik AS.

"Bagi saya, ini adalah ancaman yang harus kita anggap sangat serius dan ditanggapi dengan tekad dan fokus yang kuat," tutur Wray.

Wray tak menutup kemungkinan ada negara-negara lain yang mencoba mengintervensi politik dalam negeri AS. 

"Namun tak ada keraguan bahwa Rusia sejauh ini adalah aktor yang paling agresif," ucap Wray seperti dikutip AFP.

Dalam pertemuanya pada Senin (16/7), Trump dianggap melunak di hadapan Putin karena tidak bisa mendesak pemimpin Negeri Beruang Merah itu menjelaskan lebih lanjut tindakan Moskow yang diduga ikut campur dalam pemilu AS. 

Alih-alih, Trump justru sangsi dengan kinerja badan intelijen AS sendiri dengan mengatakan "tidak ada alasan bagi Rusia melakukan itu" dalam konferensi pers bersama Putin.

Sikap Trump itu dihujani kritik keras dari rekan-rekannya sendiri di Partai Republik yang menganggap dirinya lebih berpihak pada musuh ketimbang negaranya sendiri.

Tak tahan dihujani kritik, pandangan Trump berubah 180 derajat saat kembali ke Washington. Ia bahkan menyebut Putin bertanggung jawab atas upaya intervensi Rusia dalam pemilu AS.

"Ya karena dia bertanggung jawab atas negaranya seperti saya bertanggung jawab atas hal-hal yang terjadi di negara ini. Jadi tentu sebagai pemimpin negara Anda harus berkata dia bertanggung jawab," ujar Trump dalam wawancara dengan CBS, Rabu (18/7).

Dalam kesempatan yang sama, Trump juga mengaku menerima hasil laporan Direktur Intelijen Nasional, Dan Coats, yang menyatakan bahwa Rusia masih menjadi ancaman bagi pemilu AS.

"Dia adalah seorang ahli, ini pekerjaannya, dia melakukan pekerjaannya dengan baik. Saya menaruh kepercayaan penuh pada Dan Coats, dan jika dia berkata seperti itu, saya akan menerimanya," ucap Trump sebagaimana dilansir Reuters. (has)



ARTIKEL TERKAIT

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan FBI: Rusia Intervensi Pemilu Apapun yang Trump-Putin Katakan : https://ift.tt/2JA8KYo

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "FBI: Rusia Intervensi Pemilu Apapun yang Trump-Putin Katakan"

Post a Comment

Powered by Blogger.