
"Saya bersama Presiden Putin, dia hanya berkata bahwa itu bukan ulah Rusia. Saya mengatakan, 'Saya juga tak melihat ada alasan hingga hal itu bisa terjadi,'" ucap Trump, sebagaimana dikutip AFP.
Ia mengaku mempercayai tim intelijennya yang menyatakan bahwa Rusia tidak meretas jaringan Partai Demokrat dan merilis informasi merugikan mengenai rivalnya, Hillary Clinton.
Menanggapi Trump, Putin berkata, "Rusia tidak pernah mengintervensi dan tak pernah berencana mengintervensi urusan dalam negeri AS."
Meski demikian, sejumlah pejabat intelijen AS justru membantah pernyataan Trump. Direktur Intelijen Nasional AS, Dan Coats, bahkan langsung melansir pernyataan bahwa penelisikan komunitas intelijen mengenai intervensi Rusia dalam pemilu "sudah jelas."
Sikap Trump ini bahkan mengundang cibiran dari kubunya sendiri di Partai Demokrat, termasuk Senator John McCain yang menganggap sang presiden memberikan panggung kepada Putin untuk memuntahkan kebohongan di hadapan dunia.
Menurut McCain, penampilan Trump dalam konferensi pers ini sangat memalukan dan menunjukkan titik terendah dari kepresidenan AS sepanjang sejarah.
Sejumlah laporan intelijen melaporkan bahwa Putin memiliki bukti mengenai tindakan tak senonoh Trump saat berkunjung ke Moskow pada 2013 lalu.
Namun, Putin membantah tudingan tersebut dengan berkata, "Tolong buang sampah itu dari kepala kalian."
Dalam wawancara khusus dengan Fox News setelah pertemuan tersebut, Putin mengatakan bahwa hubungan AS dan Rusia tak boleh "tersandera" dalam "permainan politik internal," merujuk pada penyelidikan mengenai intervensi tersebut. (has)
ARTIKEL TERKAIT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jumpa Putin, Trump Tak Pertanyakan Intervensi Rusia di Pemilu"
Post a Comment