Search

AS Batal Tarik Pasukan dari Suriah

Jakarta, CNN Indonesia -- Enam bulan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan hendak menarik tentaranya keluar dari Suriah, pejabat tinggi Trump malah menyatakan sebaliknya: AS tidak akan keluar dari negara itu.

Anggota administrasi Trump menyebut bahwa AS tidak akan melakukan penarikan pasukan sampai ISIS dikalahkan secara permanen. Sebab selama ini kelompok militan itu sangat keras kepala dan para jihadis begitu ulet untuk bertahan di kantong terakhir mereka.

Tentara AS telah terlibat di Suriah sejak 2014 dan saat ini telah menempatkan lebih dari 2000 tentaranya di negara itu. Mereka utamanya ditugaskan untuk melatih dan memberi masukan bagi tentara Kurdi dan Suriah.

Dengan banyaknya kemenangan dalam pertempuran melawan ISIS, Maret lalu Trump menyebut bahwa ia akan menarik tentara AS di Suriah segera. Ia pun menambahkan bahwa misi yang akan datang akan berakhir dengan cepat.

Tapi Menteri Pertahanan Jim Mattis memperingatkan bahwa menghentikan peperangan di Suriah terlalu cepat akan menjadi kesalahan yang fatal. Sementara perwakilan khusus AS untuk Suriah, bulan ini juga menyebut bahwa AS tidak akan terburu-buru angkat kaki dari negara yang tengah dilanda perang itu.

"Menyingkirkan kekhalifahan tidak berarti Anda membabi buta mengatakan menghabisi mereka dan keluar (dari Suriah), lalu dikemudian hari bertanya-tanya mengapa kekhalifahan itu kembali," jelas Mattis kepada wartawan di Pentagon pekan ini, seperti dikutip AFP.

"Ini bukan perang konvensional di mana (Anda menang) ketika sudah menaikkan bendera di atas ibukota musuh dan menandatangani perjanjian damai. Mereka bukan musuh seperti itu."

Pada Senin (26/9) penasihat keamanan nasional John Bolton, penasihat keamanan nasional Trump mendorong lebih jauh ide untuk menarik tentara AS. Selama ini Bolton dikenal sebagai jendral yang sangat sengit terhadap Iran.

"Kami tidak akan meninggalkan (Suriah) selama tentara Iran beradai diluar batas negara Iran," jelasnya kepada wartawan.

"Termasuk otoritas dan milisi Iran," tambahnya.

Muncul kekhawatiran bahwa Suriah akan jadi salah satu daerah pendudukan baru AS setelah Afganistan dan Irak. AS telah menduduki Afghanistan selama 17 tahun. Hingga saat ini pun ribuan pasukan AS telah ditempatkan di Irak sejak AS pertama kali menyerbu negara itu pada 2003.

"Kebijakan AS sekarang tinggal di Suriah selama Iran tetap tinggal, dan Iran tampaknya tidak terburu-buru untuk pergi. Ada peluang untuk eskalasi, atau kecelakaan, yang melibatkan pasukan Rusia," jelas Andrew Parasiliti dari RAND Corporation, organiosasi nonprofit AS yang mengamati kebijakan global, kepada AFP. (eks/eks)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan AS Batal Tarik Pasukan dari Suriah : https://ift.tt/2Q33d0e

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "AS Batal Tarik Pasukan dari Suriah"

Post a Comment

Powered by Blogger.