Search

Ayah Tak Izinkan Buat Paspor, Pengadilan Saudi Bela Si Anak

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan Saudi Arabia telah memutuskan untuk membela wanita yang menentang keputusan ayahnya yang melarang ia untuk memiliki paspor, Kamis (20/9). Kasus ini juga telah memicu perdebatan di dunia maya terkait dengan sistem perwalian pria yang kontroversial di negara itu.

Pihak kerajaan yang konservatif menuntut perempuan untuk mendapat izin dari "wali" laki-laki sebelum mereka membuat keputusan, baik untuk bepergian, menikah dan melakukan tugas-tugas lain. Wali laki-laki ini bisa berasal dari ayah mereka, suami, atau kerabat laki-laki lainnya.

Seorang wanita 24 tahun yang tidak disebutkan namanya di kota Jeddah barat berusaha memungkiri sang ayah sebagai walinya. Hal ini dilakukan setelah sang ayah menolak untuk memberi izin untuk membuat paspor untuk belajar di luar negeri, seperti dilaporkan media lokal dan surat kabar Okas yang pro-pemerintah.

Namun, hasil keputusan pengadilan sipil minggu ini memerintahkan si ayah untuk mengizinkan anaknya untuk membuat paspor.

Surat kabar itu juga mengatakan wanita itu adalah seorang mahasiswa yang tinggal bersama ibunya selama 10 tahun belakangan. Ia pun tidak pernah melihat ayahnya selama enam tahun.

Saat ini, Arab Saudi sedang mengejar reformasi sosial. Ini adalah reformasi yang cukup bersejarah sebab membuka sedikit pintu kebebasan bagi perempuan di negara itu. Kebijakan ini memungkinkan perempuan untuk mengemudi, menghadiri pertandingan sepak bola, dan melakukan pekerjaan sebelumnya ada di luar batas sempit peran gender tradisional.

Saudi bahkan berencana untuk meningkatkan tenaga kerja perempuan. Dalam tiga dekade mendatang, tenaga kerja wanita diharapkan naik 22 persen atau tiga kali lebih banyak dari tenga kerja wanita saat ini. Hal ini dituangkan dalam rencana reformasi Saudi yang digelontorkan oleh Putra Mahkota Mohammad bin Salman, untuk mencapai Saudi Arabia pasca era minyak bumi.

Namun kerajaan juga menghadapi kritik yang sudah berlangsung lama mengenai sistem perwalian laki-laki. Sistem perwalian ini dianggap sebagai simbol penindasan terhadap perempuan. Sebab, sistem ini memungkinkan laki-laki untuk berbuat sewenang-wenang untuk membuat keputusan atas nama kerabat perempuan mereka.

"Jika seorang wanita memiliki hak untuk mendapatkan paspornya sendiri - sama seperti pria - kita tidak perlu pengadilan" untuk mengatur masalah ini, cuit Latifah Ashaalan, anggota Dewan Syura Arab Saudi, sebuah badan penasehat.

Kasus pengadilan yang langka ini juga memicu banyak komentar di media sosial.

"Saya terkejut dengan kontradiksi dalam sistem," kata seorang pengguna Twitter dari Saudi Arabia.

"Pada akhirnya ayah dipaksa untuk membuat paspor yang bertentangan dengan keinginannya. Mengapa ia tidak mengizinkan saja wanita ini untuk mendapatkan paspor mereka sendiri tanpa harus kehilangan waktu dan mengalami semua masalah ini?" (AFP/eks)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Ayah Tak Izinkan Buat Paspor, Pengadilan Saudi Bela Si Anak : https://ift.tt/2xE89B1

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Ayah Tak Izinkan Buat Paspor, Pengadilan Saudi Bela Si Anak"

Post a Comment

Powered by Blogger.