
"Atas perintah Menteri Luar Negeri RI, saya kemarin sudah memanggil Dubes Malaysia di Jakarta untuk sampaikan concern kami terkait penculikan dua WNI yang kembali terjadi di perairan Sabah," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Lalu Muhamad Iqbal, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (19/9).
Dua WNI tersebut bernama Samsul Saguni dan Usman Yunus asal Sulawesi Barat. Keduanya bekerja di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia, Dwi Jaya I, saat diculik oleh sekelompok orang tak dikenal.
Dalam pertemuannya, Iqbal meminta Malaysia lebih memperhatikan dan menjamin keamanan ribuan WNI yang bekerja di sektor perikanan di perairan Sabah. Berdasarkan data Kemlu RI, ada sedikitnya 6.000 WNI yang bekerja di sektor perikanan di wilayah itu.
Iqbal juga menuturkan Indonesia mendorong Malaysia untuk terus meningkatkan intensitas patroli laut di sekitar perairan Sabah yang memang dikenal rawan penculikan dan pembajakan oleh kelompok bersenjata dari Filipina Selatan, terutama Abu Sayyaf.
Dalam kerja sama itu, ketiga negara sepakat melakukan patroli laut terkoordinasi di masing-masing wilayah perairannya demi mencegah penculikan ABK dan pembajakan kapal yang kerap terjadi selama 2016-2017.
"Persoalannya sekarang pasca-11 September kemarin, kerja sama trilateral ini harus dikaji lagi, karena kenapa bisa kecolongan lagi? Padahal dari awal 2017 lalu sampai kemarin penculikan sudah tidak terjadi lagi," kata Iqbal.
"Asumsi sebagian besar pihak memang Abu Sayyaf yang menculik kedua WNI itu, tapi kita belum tahu karena belum ada kontak dengan pihak penyandera," tutur Iqbal.
"Butuh waktu dua sampai tiga minggu biasanya sampai penyandera menghubungi perusahaan kapal yang mempekerjakan para sandera tersebut. Jadi kita masih menunggu itu." (rds/has)
Baca Kelanjutan Penculikan WNI di Sabah Berulang, RI Panggil Dubes Malaysia : https://ift.tt/2OBWnyvBagikan Berita Ini
0 Response to "Penculikan WNI di Sabah Berulang, RI Panggil Dubes Malaysia"
Post a Comment