Wartawan AFP melaporkan petugas keamanan melepas tembakan dan gas air mata ke arah ribuan pengunjuk rasa yang melakukan aksi protes polusi air bersih di kantor pemerintah daerah Basra pada Rabu (5/9).
Aksi militer ini tidak berhasil membubarkan pengunjuk yang memprotes layanan pemerintah dan mereka membalas dengan melempar batu dan petasan ke arah petugas keamanan Irak.
Petugas keamanan kemudian menghentikan tembakan ke arah pengunjuk rasa dan mengarahkan senjata ke udara dan melempar gas air mata ke arah mereka.
"Satu pengunjuk rasa tewas dan 25 lainnya luka-luka. Beberapa dari mereka menderita luka parah," kata Mehdi al-Tamimi, kepala dewan hak asasi manusia pemerintah provinsi Basra.
Pasukan tambahan telah dikerahkan ke provinsi yang warganya memprotes polusi pada pasok air yang menyebabkan 20 ribu orang dirawat di rumah sakit.
Pada Selasa (4/9) enam pengunjuk rasa tewas dan lebih dari 20 orang luka-luka dalam bentrokan paling berdarah antara warga dan pasukan keamanan Irak.
Pihak berwenang mengatakan 30 anggota pasukan keamanan mengalami luka-luka dalam bentrokan itu akibat "granat dan benda terbakar" yang dilempar pengunjuk rasa.
Komandan Jamil al-Shammari mengatakan jam malam diterapkan di kota itu dan jumlah pasukan keamanan ditambah.
Utusan PBB di Irak meminta semua pihak di Basra "menahan diri" sebelum bentrokan pada Rabu itu terjadi.
![]() |
Dia juga meminta pemerintah "melakukan penyelidikan dan meminta pertanggung jawaban pelaku bentrokan dengan kekerasan yang menyebabkan korban jiwa itu" dan "berusaha sekuat tenaga untuk menjawab tuntutan warga akan air bersih dan pasok listrik".
Pihak berwenang bertekad untuk mengambil langkah guna mengakhiri krisis kesehatan yang melanda provinsi Basra yang kaya akan minyak.
Pemimpin Syiah Moqtada Sadr mengatakan di akun Twitternya sebelum bentrokan hari Rabu itu pecah bahwa aksi protes itu "disusupi oleh pengacau".
Penembakan pengunjuk rasa yang memprotes layanan air bersih di kota Basra ini terjadi ketika Irak sedang dalam ketidakpastian politik.
Kubu politik Sadr memenangkan kursi parlemen nasional dalam jumlah besar, dan dia mencoba membentuk pemerintah dengan Abadi.
Abadi mengumumkan telah bertemu dengan anggota parlemen dari Basra yang pertama kali menghadiri sidang parlemen di Baghdad sejak pemilu bulan Mei lalu.
Dia kembali mengisyaratkan bahwa polusi air di Basra itu akan diatasi tanpa merinci langkah yang akan diambil.
Tetapi para pengunjuk rasa ini meragukan janji dari pemerintah yang akan berakhir kekuasaannya itu sementara perundingan pembentukan pemerintah baru masih berlarut-larut. (yns)
Baca Kelanjutan Satu luka, Lima Luka dalam Protes Air Bersih di Basra, Irak. : https://ift.tt/2CnPQpjBagikan Berita Ini
0 Response to "Satu luka, Lima Luka dalam Protes Air Bersih di Basra, Irak."
Post a Comment