"Individu tersebut ditangkap Jumat malam dan dibebaska Sabtu sore. Dia dibebaskan sambil menunggu pengaduan resmi," jelas juru bicara Kepolisian Minneapolis John Elder, Minggu (2/9), seperti dikutip AFP. Menurutnya penangkapan terhadap Liu merupakah hasil dari investigasi aktif kepolisian tanpa ada pengaduan resmi yang diajukan. Ketika ditanya lebih lanjut, ia menolak memberi rincian.
Penangkapan ini dilakukan terkait tuduhan pelecehan seksual. Namun, JD.com mengungkap bahwa tuduhan yang dilayangkan ke Liu salah. Demikian ditulis perusahaan e-commerce raksasa itu dalam pernyataan yang diunggah lewat media sosial di China, Weibo.
Pernyataan JD bertolak belakang degan kepolisian AS. Mereka mengungkap bahwa Liu dibebaskan karena polisi tidak menemukan bukti pelecehan dan membebaskan Liu untuk melanjutkan perjalanan bisnisnya.
JD sendiri adalah raksasa e-commerce kedua terbesar di China setelah Alibaba. Bloomberg memperkirakan bahwa kekayaan pria ini mencapai US$7,3 miliar (sekitar Rp107,5 triliun). Jumlah kekayaan ini hanya seperlima dari kekayaan Jack Ma yang menjadi bos Alibaba yang memiliki kekayaan US$ 38,2 miliar (sekitar Rp562,7 triliun).
Liu membangun JD 20 tahun lalu. Perusahaan ini menjual berbagai hal mulau dari peralatan elektronik hingga bahan makanan. JD juga membentuk layanan logistiknya sendiri untuk mempercepat pengiriman.JD juga memiliki pusat penelitian di Silicon Valley yang fokus pada pengembangan machine learning dan kecerdasan buatan (AI).
Google baru-baru ini berinvestasi US$550 juta (Rp8,1 triliun) di perusahaan yang bermarkas di Beijing itu. Keduanya berencana untuk menjalin kerjasama untuk melebarkan e-commerce di Asia Tenggara, Amerika Serikat, dan Eropa.
Hal ini dilakukan untuk menyaingi ekspansi Amazon dan Alibaba. JD berambisi untuk mengambil alih pasar Barat. Kepada The Financial Times, Liu menyebut akan menyaingi Amazon di Eropa pada 2019. </span>
Baca Kelanjutan Terjerat Isu Pelecehan di AS, Bos e-Commerce China Dibebaskan : https://ift.tt/2oxn7orBagikan Berita Ini
0 Response to "Terjerat Isu Pelecehan di AS, Bos e-Commerce China Dibebaskan"
Post a Comment