"Hari ini, kami minta maaf kepada anak-anak bahwa kami gagal. Kami minta maaf kepada orang tua yang kepercayaannya dikhianati dan telah berjuang untuk mengambil bagian. Kami minta maaf untuk para pelapor yang tidak kami dengarkan, kami minta maaf," kata Morrison.
"Kepada pasangan, rekan, istri, suami, anak-anak yang telah berurusan dengan konsekuensi dari pelecehan, mencoba menghalangi penyelidikan, kami minta maaf. Untuk generasi dulu dan sekarang, mohon maaf."
"Ini dilakukan oleh warga Australia kepada warga Australia, musuh di tengah-tengah kita," kata Morisson saat menyampaikan pidatonya secara emosional kepada parlemen.
"Sebagai sebuah bangsa, kami gagal, kami meninggalkan mereka, dan itu akan selalu menjadi aib kami."
Morrison menganggap permintaan maaf ini terlambat untuk 15 ribu orang yang selamat dari pelecehan seksual.
Para anggota parlemen berdiri untuk mengheningkan cipta setelah pernyataan itu, sementara ratusan orang yang selamat melihat dan menonton acara resmi ini di seluruh negeri.
Beberapa keluarga korban mengenakan tanda dengan nama anak perempuan dan laki-laki mereka yang tewas akibat pelecehan seksual.
Setelah bertemu dengan beberapa korban, Morrison mengatakan kepada wartawan bahwa "Saya tidak pernah merasakan rasa sakit sebesar itu di satu ruangan."
Pelecehan seksual di gereja
Serangkaian lembaga Australia juga meminta maaf atas kegagalan mereka termasuk para pemimpin Katolik yang menyembunyikan pelecehan seksual anak di gereja.
Menurut Komisi Kerajaan, di antara 1950 dan 2010, sebanyak tujuh persen imam Katolik di Australia dituduh melakukan pelecehan seksual. Namun, tuduhan itu jarang diselidiki dan anak-anak yang menjadi korban diabaikan bahkan dihukum.
Beberapa anggota senior gereja di Australia telah dituntut terkait dengan pelecehan itu.
Sebelumnya, pemerintah Australia telah mengeluarkan permintaan maaf secara resmi terkait penganiayaan komunitas Aborigin yang homoseksual.
Selain itu, banyak permintaan maaf berdatangan atas perlakukan militer terhadap kaum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender).
Sebagian besar orang Australia masih mempertanyakan pelecehan seksual kepada anak, dan mengapa hal seperti itu disembunyikan.
Beberapa demonstran menyerukan tuntutan agar pemerintah berbuat jauh lebih banyak untuk menghukum orang-orang yang bersalah dan melakukan penyelidikan ke lembaga lain, termasuk militer.
"Permintaan maaf hari ini untuk para korban pelecehan seksual anak yang bersifat institusional untuk memperlihatkan kekuatan permintaan maaf publik agar menyembuhkan luka di masa lalu," kata Profesor Noah Riseman dari Universitas Katolik Australia.
"Tetapi, di tengah-tengah pengakuan hari ini, perlu diingat bahwa korban trauma lainnya tetap tidak diakui." (cin/has)
Baca Kelanjutan Gagal Urus Pelecehan Seksual Anak, PM Australia Minta Maaf : https://ift.tt/2JePjpKBagikan Berita Ini
0 Response to "Gagal Urus Pelecehan Seksual Anak, PM Australia Minta Maaf"
Post a Comment