"Ya, saya ingin menjadi presiden. Pekerjaan itu merupakan pekerjaan yang saya rasakan dengan baik karena telah berada di Senat selama delapan tahun, telah menjadi diplomat di Departemen Luar Negeri, dan itu akan menjadi sangat berat," kata Hillary, sebagaimana dilansir New York Times, Selasa (30/10).
Padahal sebelumnya, reaksi berbeda diungkapkan oleh Hillary saat ditanya apakah masih berminat mencalonkan diri menjadi presiden lagi. Dia awalnya mengatakan 'tidak', dan ketika ditanya kedua kalinya pun jawabannya masih sama.
Meski begitu, Hillary merasa perlu mempertimbangkan kembali jawabannya. Dia mengatakan tugas utama presiden dari Partai Demokrat AS berikutnya akan meningkatkan daya tawar AS di mata dunia.
Dalam beberapa pekan terakhir, Hillary sering muncul di depan publik. Diduga hal itu untuk meningkatkan citranya dan mengumpulkan pundi-pundi kas untuk Partai Demokrat di seluruh AS.
Pada pekan lalu, Hillary berbicara di penggalangan dana untuk Donna Shalala, seorang mantan pejabat pemerintahan Hillary yang sedang mencalonkan diri untuk parlemen Negara Bagian Florida.
Hillary mengatakan dia tidak mau terlalu memikirkan keputusan apa yang akan dia ambil dilakukan pada pemilihan presiden 2020, sampai pemilihan jangka menegah pada pekan depan selesai.
"Saya bahkan tidak akan memikirkannya hingga kita melewati pemilihan pada 6 November ini," kata dia.
"Tapi, saya akan melakukan segala upaya untuk memastikan kami memiliki kandidat partai Demokrat di Gedung Putih pada Januari 2021."
Hillary hanya berharap bahwa pemilihannya akan ramai dengan kandidat sebanyak 20 orang dari Demokrat.
"Saya pikir kami memiliki sejumlah kandidat Demokrat yang luar biasa tangguh di jalur kampanye, tapi mari kita tunggu dan lihat siapa itu. Saya hanya akan menunggu dan melihat apa yang akan terjadi," kata dia. (rds)
Baca Kelanjutan Hillary Clinton Masih Berhasrat Jadi Presiden AS : https://ift.tt/2EP4hEdBagikan Berita Ini
0 Response to "Hillary Clinton Masih Berhasrat Jadi Presiden AS"
Post a Comment