Search

Hubungan Erat Keluarga Khashoggi dengan Kerajaan Saudi

Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga besar Jamal Khashoggi, seorang wartawan senior dari The Washington Post dan kritikus kerajaan Arab Saudi memiliki ikatan yang mendalam dengan monarki Saudi sejak beberapa generasi sebelumnya.

Kakek Khashoggi adalah seorang dokter bagi proklamator kerajaan Saudi King Abdul Aziz pada era 1930-an. Sementara itu pamannya, Adnan Khashoggi adalah selebriti pedagang senjata bagi monarki kerajaan Saudi lainnya, Raja Fahd.

"Mereka berasal dari keluarga kaya dan berpendidikan," kata Ali Al-Ahmed, seorang pembangkang Saudi yang menjalankan studi di Washington, DC, seperti dikutip dari National Public Radio.


Penjual senjata

Al-Ahmed mengenal Jamal Khashoggi selama bertahun-tahun dan melihat wartawan itu sebagai seorang kritikus keluarga kerajaan yang sangat vokal.

Paman Khashoggi, Adnan Khashoggi,81, merupakan seorang pedagang senjata untuk kerjaaan Saudi. Adnan dikenal menjadi orang terkaya dan popular pada 1970-an hingga 1980an.

Setelah Perang Arab-Israel pada 1973, Arab Saudi dan beberapa negara Arab lainnya memutuskan untuk memulai program senjata yang luas. Adnan merupakan penghubung utama mereka dengan indsutri senjata AS.

Dilansir dari The Bulletin, selama bertahun-tahun, dirinya menjadi perantara dalam sebagian besar pembelian senjata Arab Saudi. Sejak awal 1980-an, kekayaan Adnan diperkirakan mencapai $ 40 milliar (Rp 608 quadriliun).

Di puncak kejayaannya, Adnan yang dikenal dengan julukan A.K memimpin 12 perkebunan yang tersebar di Eropa dan Timur Tengah. Dirinya juga memiliki sebuah peternakan seluas 180 ribu hektar di Kenya, serta memiliki 16 apartemen di Manhattan.

Adnan juga memiliki kapal pesiar terbesar di dunia yang digunakan dalam film James Bond dan dijual kepada Donald Trump. Tiga pesawat pribadi serta banyaknya perhatian dari selebriti internasional membuat Adnan semakin dikenal dunia.

"Untuk A.K, tidak ada hukum, tidak ada langit, dan tidak ada batasan," kata Pangeran Alfonso Hohenlohe-Langenburg dari Spanyol, seperti dikutip The Bulletin.

Hubungan Erat Keluarga Khashoggi dengan Kerajaan SaudiIlustrasi (CNN Indonesia/HYG)

Terkenal boros

Dalam sebuah artikel tabloid Time pada 1987 yang membahas soal Adnan Khashoggi menuliskan bahwa "pemborosannya membuat citra dirinya sebagai seorang pedagangan negarawan."

Adnan mengatakan bahwa dirinya menghabiskan $ 250.000 (Rp 3 miliar) per hari untuk gaya hidupnya. Dirinya disebut sebagai makelar senjata yang berinvestasi miliaran dolar.

Namun, sesaat setelah artikel itu muncul, kekayaan A.K mulai jatuh. Perusahaan induknya di AS, Triad America serta proyek terbesarnya yang membangun sebuah hotel dan pertokoan di Salt Lake City mengalami kerugian hingga bangkrut.

Dalam beberapa tahun terakhirnya, Adnan hidup dengan keadaan yang cukup namun kekayaannya mulai berkurang.

Pada 1974, Adnan bercerai dengan seorang wanita Inggris, Soraya setelah memiliki lima anak. Seorang hakim meminta Khashoggi untuk membayar Soraya senilai $ 875 juta (Rp 13 triliun). Perceraian itu merupakan penyelesaian terbesar yang terjadi pada saat itu.

Pada tahun 1988, ia ditangkap di Swiss dan dituduh menyembunyikan dana dalam kebangkrutan perdagangan internasional. Setelah tiga bulan di penjara, dia diekstradisi ke Amerika Serikat, diadili dan dibebaskan.

Pada 2017 lalu, keluarga Khashoggi mengumumkan bahwa Adnan Khashoggi meninggal akibat penyakit Parkinson, penyakit yang menyerang sel saraf pada bagian otak.

Sempat bekerja di kedutaan

Hubungan Erat Keluarga Khashoggi dengan Kerajaan SaudiJamal Khashoggi (MOHAMMED AL-SHAIKH / AFP)
Khashoggi sendiri sempat bekerja sebagai pegawai kedutaan Saudi di Washington pada 2005. Ia juga menjadi penasihat utama bagi duta besar di sana.

"Ia sangat dekat dengan keluarga kerajaan di Arab Saudi," jelas Khaled Saffuri, aktivis Arab-Amerika di Washington yang mengenal Khashoggi selama 25 tahun.

Namun, menurut Ali al-Ahmed, seorang pembangkang Saudi di Washington, D.C menyebut bahwa ia mengenal Jamal Khashoggi sebagai pembela keluarga kerajaan. Baru belakangan ini ia menjadi kritikus keluarga kerajaan.

Menurut Ahmed, saat Khashoggi menjadi bagian dari konsulat Saudi di Washington, Khashoggi membela mati-matian negaranya. "Saat ini jika Anda mendengar itu, Anda akan terkejut," tambahnya.

Meski demikian, Ahmed mengakui bahwa ia dan Khashoggi memiliki tujuan berbeda. Khashoggi ingin agar negaranya mengadakan reformasi bertahap oleh pihak kerajaan. Sementara dirinyaingin membuat Saudi menjadi pemerintahan demokratis. (eks/eks)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Hubungan Erat Keluarga Khashoggi dengan Kerajaan Saudi : https://ift.tt/2yuvTsv

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hubungan Erat Keluarga Khashoggi dengan Kerajaan Saudi"

Post a Comment

Powered by Blogger.