
Retno percaya bahwa penyelesaian konflik Palestina akan berdampak sangat signifikan terhadap upaya komunitas internasional membangun situasi global yang lebih damai dan stabil secara politik bahkan ekonomi.
"Isu Palestina selalu menjadi salah satu barometer untuk mengukur masa depan perdamaian dan stabilitas dunia. Tapi sayangnya, masa depan Palestina masih mengkhawatirkan," ucap Retno dalam pidatonya di Jakarta Geopolitical Forum 2018, di Jakarta, Rabu (24/10).
Dalam forum yang digelar Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) itu, Retno mengangkat konflik antara Israel-Palestina menjadi salah satu masalah global yang bisa mempengaruhi masa depan geopolitik dunia.Sebab, belakangan, proses perdamaian kedua negara tersebut kembali terancam dengan langkah unilateral yang dilakukan Australia. Sebab, Canberra tengah mempertimbangkan untuk memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Jika hal itu terjadi, Australia secara politik menganggap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Padahal, kota suci bagi tiga agama itu merupakan salah satu sumber konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Australia juga akan mengikuti langkah Amerika Serikat yang telah lebih dulu memindahkan kedutannya untuk Israel ke Yerusalem, sebuah langkah yang dikecam dunia lantaran dianggap merusak prospek perdamaian di Timur Tengah.
"Proses damai masih mandek, status quo tidak dihormati. Masa depan 5 juta pengungsi (Palestina) juga terancam jika konflik Israel-Palestina tidak diselesaikan berdasarkan hukum internasional," tutur Retno.Dalam kesempatan itu, Retno menegaskan bahwa isu Palestina selalu menjadi perhatian Indonesia. Karena itu, paparnya, Indonesia akan terus berkomitmen menunjukan konsistensi mendukung kemerdekaan Palestina. (rds/eks)
Baca Kelanjutan Menlu Sebut Penyelesaian Konflik Palestina Berdampak Global : https://ift.tt/2OOgXQsBagikan Berita Ini
0 Response to "Menlu Sebut Penyelesaian Konflik Palestina Berdampak Global"
Post a Comment