
Reuters melaporkan bahwa ratusan orang itu berkumpul sejak pagi untuk menolak pencalonan Kavanaugh yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap setidaknya dua orang pada puluhan tahun silam.
Sambil mengacungkan spanduk bertuliskan "Percaya Korban" dan "Kava-Nope", mereka berorasi di depan gedung Mahkamah Agung.
Aksi protes ini sebenarnya sudah digelar sejak beberapa pekan belakangan. Namun, unjuk rasa kian besar mendekati tenggat waktu pemungutan suara Senat yang akan menentukan nasib Kavanaugh selanjutnya menjelang akhir pekan ini.
Senat memutuskan untuk tetap menggelar pemungutan suara setelah Biro Investigasi Federal menyerahkan hasil penyelidikan mereka atas tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan Kavanaugh kepada Gedung Putih.
Namun, para senator itu tampak mulai berubah pikiran setelah FBI menyerahkan laporannya, meninggikan kembali peluangnya di tengah selisih tipis jumlah anggota Senat Partai Republik dan Demokrat di angka 51-49.
Kisruh ini memanas setelah dua perempuan mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh Kavanaugh, salah satunya seorang profesor psikologi di Universitas Palo Alto, Christine Blasey Ford.
Ford mengaku dilecehkan oleh Kavanaugh pada 1982, ketika keduanya masih bersekolah di Maryland. Kala itu, Kavanaugh masih berusia 17 tahun, sementara Ford dua tahun lebih muda.
Ia mengklaim bahwa saat itu Kavanaugh mencoba membuka bajunya ketika sedang mabuk di sebuah pesta.
Belum reda isu Ford, seorang perempuan lainnya, Deborah Ramirez, mengaku pernah dilecehkan oleh Kavanaugh saat keduanya menjadi mahasiswa di Universitas Yale pada 1983-1984.
Dalam sebuah artikel di majalah New Yorker, Ramirez mengaku Kavanaugh mendekatinya saat mabuk di sebuah pesta di asrama. (has)
Baca Kelanjutan Ratusan Demonstran Penolak Calon Hakim Pilihan Trump Ditahan : https://ift.tt/2xZKyLZBagikan Berita Ini
0 Response to "Ratusan Demonstran Penolak Calon Hakim Pilihan Trump Ditahan"
Post a Comment