
Menurut pengakuan seorang penggiat hak azasi manusia di London yang belakangan dekat dengan Khashoggi, Yehia Assiri, larangan bepergian ini diberlakukan sebagai tekanan bagi Khashoggi agar ia segera kembali ke Saudi.
Namun, meski Khashoggi telah dibunuh dan Raja Salman dan Putera Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) telah mengundang mereka ke istana untuk menyampaikan rasa duka cita, larangan bepergian ini belum dicabut.
Larangan bepergian ini telah diberlakukan sejak tahun lalu, seperti disebutkan sumber AP yang dikutip oleh NBC News.Assiri menyebut bahwa undangan kerajaan dan tetap diberlakukannya larangan perjalanan itu adalah "serangan serius bagi keluarga" dari jurnalis yang dibunuh itu.
"Jamal memberitahu saya bahwa istrinya dipaksa untuk menceraikan dia setelah ia diberikan larangan perjalan keluar negeri tanpa batasan waktu," jelas Assiri kepada Middle East Eye (MEE) dari London.
"Selain mengakui tanggung jawab atas kejahatan itu, pihak berwenang Saudi harus segera mengizinkan keluarga Khashoggi untuk melakukan perjalanan lagi. Ini jika mereka benar-benar ingin mengungkap kebenaran," katanya.
Menurut Assiri, undangan ke istana itu diperkirakan lebih untuk menekan keluarga Khashoggi agar tutup mulut.Pertemuan kedua pihak ini dilakukan di Istana Yamama di ibukota Riyadh, Selasa (23/10). Pertemuan dilakukan beberapa jam setelah pidato Presiden Turki Tayyip Erdogan dilakukan, seperti dilaporkan MEE.
Menurut Saudi Press Agency (SPA), putera mahkota dan Raja Salman menyampaikan duka cita mendalam mereka pada keluarga atas pembataian jurnals tersebut. Anak Khashoggi, Salah, dan pamannya, Sahl, menyampaikan rasa terimakasih mereka. (eks/eks)
Baca Kelanjutan Saudi Tetap Larang Keluarga Khashoggi ke Luar Negeri : https://ift.tt/2q8i6n9Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saudi Tetap Larang Keluarga Khashoggi ke Luar Negeri"
Post a Comment